Surabaya, tvOnenews.com - Motif tewasnya gadis cantik di rumah kontrakan di kawasan Darmo Indah Selatan perlahan mulai terkuak. Faktor ekonomi diduga menjadi masalah utama dari cek cok kedua wanita bersaudara tersebut.
Sebelum putus kontak itu, pada April 2024 mereka sempat berselisih hingga berujung ER, PT dan JT meninggalkan kontrakan tersebut.
“Lebaran itu saya sempat bertengkar sama dia (Sandra), akhirnya saya yang keluar rumah daripada saya yang tertekan,” katanya, Jumat (2/8/2024).
ER menyebut pilihan itu dia ambil setelah mendapat saran dari PT, tersangka sekaligus anaknya nomor dua. PT ini dianggapnya anak yang paling pengertian dengan keadaannya, sehingga dia tidak menyangka jika PT yang tega menghabisi kakaknya.
“Dia (PT) itu tau kalau saya sudah tertekan, akhirnya dia mengajak keluar dari rumah untuk mencari tempat kos,” tambahnya.
Setelah meninggalkan kontrakan Sandra, ER sudah tak pernah komunikasi lagi dengannya. Bahkan, nomor WhatsApp ER juga diblokir oleh Sandra.
“Saya selama enam bulan sudah gak komunikasi, nomor saya diblokir. Kadang saya tanya keadaannya ya ke adik-adiknya,” pungkasnya.
Awalnya, tewasnya Sandra sempat dikabarkan bunuh diri dengan cara melilitkan kabel USB yang dikaitkan ke tiang tangga kontrakan ke lehernya.
Polisi yang menerima kabar tersebut datang ke lokasi bersama Tim Inafis untuk melakukan serangkaian penyelidikan.
Jasad Sandra kemudian dikirim ke RSUD dr Soetomo untuk diautopsi. Hasilnya, Sandra dinyatakan sebagai korban pembunuhan.
Unit Jatanras yang diterjunkan untuk melakukan penyelidikan atas tewasnya Sandra, kemudian melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. (zaz/far)
Load more