Lumajang, tvOnenews.com - Putus asa dua kali musim tanam gagal akibat serangan hama tikus, para petani jagung di Desa Jatigono Kecamatan Kunir, Lumajang, kini mulai beralih menanam tembakau.
Artinya, setidaknya ada 10 hektare dari total 50 hektare lahan pertanian jagung yang rusak akibat serangan hama tikus sudah berubah menjadi tanaman tembakau.
"Ini karena serangan tikus merajalela, sekitar 20 persen peralihan dari petani jagung ke tembakau," kata Dwi kepada tvOnenews.com, Sabtu (3/8).
Dwi menambahkan, perubahan yang mendadak ini sebenarnya juga membuat para petani bertaruh. Sebab, kebanyakan petani tembakau merupakan mitra perusahaan. Sedangkan, petani tembakau dadakan ini belum menjadi mitra. Sehingga, hasil panennya pun tidak bisa serta merta dijual seperti petani yang sudah bermitra dengan perusahaan.
Kondisi petani tembakau dadakan ini semakin sulit lantaran mereka tidak punya infrastruktur yang memadai untuk mengolah tembakau sebelum dijual.
Infrastruktur yang dimaksud berupa gudang dan alat untuk mengeringkan tembakau. Alhasil, mereka terpaksa harus menjual tembakau dalam kondisi basah.
"Mereka (petani tembakau dadakan) harus dibantu pemasaran karena petani peralihan ini gak punya infrastruktur yang memadai jadi harus dijual basah," pungkasnya. (wso/far)
Load more