Surabaya, tvOnenews.com – Bekali kemampuan perang Biologi, Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Laut (RSPAL) dr Ramelan Surabaya menguatkan mitigasi dengan meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan.
Laksamana Pertama TNI dr. Sujoko Purnomo, Kepala RSPAL dr. Ramelan mengatakan upaya tersebut penting, mengingat perang biologi sangat berbahaya dan mampu mempengaruhi kehidupan dunia.
“Bahaya biologi adalah dampak yang timbul akibat penyalahgunaan ilmu pengetahuan biologi, serta musibah atau wabah yang timbul oleh senjata biologi serta penyebarannya,” katanya dalam seminar Strategi Hadapi Ancaman Perang Biologi di RSPAL dr. Ramelan Surabaya, pada Senin (5/8).
Perang biologi, senjata yang digunakan yakni agen biologi yang bisa berupa bakteri, virus, mikrobiologi dan sejenisnya. Senjata itu mematikan dan mempunyai dampak lebih besar jika dibandingkan dengan senjata-senjata konvensional lainnya.
Salah satu ancaman bersifat biologi, kata Sujoko, yakni timbulnya wabah penyakit menular yang menyebabkan pendemi. Kondisi tersebut, dapat meningkatkan penyebaran penyakit dan menimbulkan banyak korban di suatu negara bahkan lintas benua.
“Selain untuk melumpuhkan suatu wilayah, tujuan penting penggunaannya yakni untuk menciptakan sebuah skenario sebagai kontrol sosial di suatu negara dalam waktu yang singkat dan berdampak luas,” tuturnya.
Untuk mengatasi kemungkinan tersebut, ia menekankan pentingnya menggugah kembali kesadaran masyarakat Indonesia bahwa perang biologi itu nyata dan jika tidak diantisipasi bisa berlangsung lebih dahsyat.
Load more