Malang, tvOnenews.com - Aksi viral kekerasan seorang guru SMKN 12 Kota Malang terhadap muridnya telah selesai melalui mediasi. Hasilnya, kedua belah pihak, baik keluarga murid maupun guru yang bersangkutan memutuskan untuk berdamai.
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bagian Sarana dan Prasarana SMKN 12 Kota Malang Yusuf Hidayat, mengatakan mediasi dilakukan sebanyak 2 kali. Mediasi pertama pada 1 Agustus 2024 dan mediasi kedua pada 4 Agustus 2024.
"Hari Minggu sama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dikumpulkan dan dilakukan mediasi kedua. Hasilnya tetap dari orang tua murid tidak ada tuntutan dan persoalannya sudah selesai," ujar Yusuf kepada wartawan.
"Hasilnya tidak ada tuntutan dari pihak keluarga korban karena memang tidak terjadi luka fisik, jadi kalaupun divisum tidak ada. Terlebih kasus terjadi itu memang sebenarnya adalah dalam rangka penerapan disiplin," sambungnya.
“Yusuf menyampaikan, apa yang dilakukan oleh AK sebenarnya bermaksud bercanda tapi terlalu berlebihan. Kami juga memastikan apa yang dilakukan AK tidak membuat R terluka secara fisik,” imbuhnya.
"Esensinya sebenarnya adalah guyon. Cuma kemarin itu terlalu berlebihan, dan sebenarnya tidak terjadi misalkan seperti itu, cuma hanya istilahnya kayak seolah-olah, tapi tidak akan membekas dalam hal fisik," terangnya.
Suryanto juga menjelaskan bahwa kondisi psikis siswa yang menjadi korban kekerasan saat ini sudah membaik. Pihaknya juga akan terus memantau kondisi siswa korban dan menjaga komunikasi dengan orang tua serta keluarga siswa.
"Kondisi psikis siswa tersebut Alhamdulillah baik, bahkan pada Kamis (1/8) sudah lebih baik dan ikut hadir saat mediasi," ungkapnya.
Selain itu, pihak sekolah juga akan melakukan evaluasi internal untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali. Pihak korban sepengetahuannya juga tidak mempermasalahkan persoalan ini hingga ke ranah hukum.
Persoalan ini juga sudah dilakukan mediasi yang kedua kalinya pada Minggu (4/8). Dikatakannya, hadir dalam kegiatan ini yaitu manajemen SMKN 12 MALANG, perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Cabang Wilayah Malang, orang tua, keluarga siswa, siswa yang bersangkutan, dan guru tersebut.
"Alhamdulillah sudah saling memahami dan menerima," tukasnya. (eco/hen)
Load more