Surabaya, tvOnenews.com - Dua pelaku pencurian yang membobol sebuah Outlet Kampoeng Roti, di Jalan Dukuh Kupang Surabaya, terekam CCTV. Aksi pencurian ini terjadi pada Sabtu dini hari lalu.
Dalam rekaman CCTV terlihat kedua pelaku yang mengenakan helm ini, masuk ke dalam toko sempat membuka meja kasir, namun pelaku hanya mengambil puluhan roti retur.
Tak hanya itu, pelaku juga masuk ke dalam ruang staff, dan hanya mengambil sebuah ponsel yang biasa digunakan oleh karyawan untuk mencatat data transaksi outlet.
Atas kejadian tersebut, pemilik outlet Kampoeng Roti melaporkan ke Polsek Sawahan Surabaya.
Menurut Dharma Surya, selaku pemilik outlet mengatakan bahwa, sejumlah arsip penjualan dan faktur juga turut hilang. Arsip ini sangat penting sebagai dasar pelaporan ke accounting. Sementara dalam ponsel terdapat bukti-bukti transaksi sebagai laporan.
"(Padahal) Dengan adanya handphone itu kita bisa mengetahui terjadinya transfer," kata Dharma Surya selaku korban.
Meski banyak barang berharga di dalam outlet, termasuk sejumlah uang, namun tak ada kehilangan yang berarti, kerugian ditaksir sebesar Rp2.181.500.
Adanya sengketa bisnis Kampoeng Roti yang saat ini berproses di Polda Jawa Timur, Dharma menduga ada upaya menghilangkan barang bukti.
"Kemungkinan ada arah ke sana, yang namanya orang nggak punya kepentingan pasti akan mengambil barang berharga, kalau orang lain, arsip itu nggak berguna. Ini malah yang hilang arsip yang tidak berguna bagi yang mengambil," tambah Dharma.
Ironisnya dugaan upaya pencurian juga terjadi di Outlet Kampoeng Roti di Kawasan Tambak Sari. Satu unit ponsel hampir raib pada Senin (5/8) siang. Darma langsung menghubungi Polsek terdekat. Namun ajaibnya, ponsel itu sudah ditemukan dalam waktu beberapa jam.
"Padahal saat dicari nggak ada. Jadi orang yang sama saat kita tanya nggak tahu, ternyata saat ditanya polisi berbeda," kata Kuasa hukum pelapor, Dr Cristabella Eventia.
Bella menduga dari awal masalah ini terkait dengan data yang tidak sesuai dan tidak sinkron. Ada pihak-pihak tertentu dibalik upaya tersebut. Namun ia enggan menyebut nama.
"Ada pihak yang merasa datanya kurang lengkap, harusnya meminta kepada penyidik. Tetapi di luar dugaan cara yang ditempuh tadi melawan hukum," ungkap Bella yang menduga kasus ini memiliki benang merah dengan kasus perselisihan sengketa Kampoeng Roti.
"Motifnya adalah pada saat Tambak Sari kehilangan, targetnya sama-sama handphone. Tetapi ternyata polisinya lebih dulu datang akhirnya tidak viral seperti pencurian pertama kemarin, cara kami menyikapi kehilangan itu juga berbeda. Tujuan (pencurian, red) adalah menghapus jejak berita viral yang pertama, ternyata itu tidak berhasil karena kami langsung mengambil langkah yang berbeda," pungkas Bella. (sha/gol)
Load more