Ponorogo, tvOnenews.com — Masyarakat di Lingkungan Magersari, Dusun Sukun, Desa Sidoharjo, Kecamatan Pulung akhirnya sedikit bisa bernafas lega, setelah surat permintaan bantuan air langsung direspon pihak BPBD Ponorogo, dengan mensuplay air bersih. Hal ini karena 33 warga yang tinggal di lingkungan itu, sudah 3 bulan terakhir warga mengaku kesulitan air bersih.
"Kita kirim satu tangki air, isi 6 ribu liter, biasanya ini cukup untuk semingggu," terang Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Agung Prasetyo.
Dari data pihak BPBD, selain di Desa Sidoharjo ini juga ada 13 titik lain yang kekeringan. Pihaknya berbagi waktu dan tenaga untuk mengirim air ke sejumlah wilayah di Ponorogo.
Sementara itu berdasarkan prakiraan cuaca, puncak kekeringan di Ponorogo terjadi pada bulan Agustus hingga September.
Sementara, ketua RT setempat, Nurhadi mengaku bersyukur sudah ada kiriman air dari BPBD Ponorogo. Setelah sebelumnya, warga terpaksa harus mengambil air dari sungai untuk kebutuhan sehari-hari. Padahal air yang berasal dari sungai cenderung keruh dan mengandung banyak zat kapur, sehingga perlu kolam untuk mengendapkan zat kapur dan kotoran dari air sungai.
"Air yang ada di sumur atau sungai mulai habis. Warga akhirnya gantian mengambil air, tapi tetap tidak mencukupi," terang Nurhadi.
Menurutnya, warga tidak mampu jika harus membeli air isi ulang kemasan. Pasalnya, satu galon biasanya seharga Rp 7 ribu. Warga merasa keberatan, karena mereka hanya bekerja sebagai buruh petik daun kayu putih dan berladang. (asn/gol)
Load more