Nganjuk, tvOnenews.com - Jalan antar kecamatan di Kabupaten Nganjuk nyaris putus. Jalan amblas ini terjadi di Desa Kecubung, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, diduga terdampak getaran pemasangan tiang pancang pembangunan jembatan kecubung.
Amblasnya bahu jalan akibat pembangunan jembatan kecubung terjadi pada hari Sabtu 10 Agustus 2024. Menyebabkan akses jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, dan hanya bisa dilalui roda dua secara bergantian atau buka tutup.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Nganjuk, Onny Supriyono menjelaskan, kemungkinan besar amblasnya jalan tersebut disebabkan getaran pemasangan tiang pancang dan penggalian pondasi jembatan, karena selain tanahnya labil, bisa juga akibat getaran truk bermuatan yang melintas.
Menurut Onny, sejak awal pihaknya sudah memperkirakan bahwa ada potensi Jalan Warujayeng-Nganjuk ambles saat proses pembangunan Jembatan Kecubung berlangsung.
“Sebenarnya kemarin kita sudah berkoordinasi dengan Forum Lalu Lintas untuk melakukan penutupan jalan Kecubung ini, dengan harapan ketika dilakukan pondasi (jembatan), jalan di atas pondasi tersebut tidak mengalami getaran ketika dilewati kendaraan besar,” tutur Onny.
“Tetapi jalan tersebut tidak ditutup, dan akhirnya banyak kendaraan yang lalu lalang, sehingga menyebabkan getaran-getaran yang mengakibatkan semakin cepatnya runtuhnya badan jalan,” lanjut Onny.
Lebih lanjut Onny menambahkan, setelah Jalan Warujayeng-Nganjuk di Desa Kecubung ambles, pihaknya memutuskan untuk menutup sebagian jalan tersebut, yang mana hanya kendaraan roda dua yang boleh melintas, sementara kendaraan roda empat dilarang lewat.
“Jadi akses jalan ini tidak benar-benar tertutup total, untuk roda dua dilakukan secara bergantian,” imbuh Onny.
Pihak DPUPR Kabupaten Nganjuk, kata Onny, berjanji untuk segera menanggulangi amblesnya Jalan Warujayeng-Nganjuk di Desa Kecubung tersebut, termasuk merampungkan pembangunan Jembatan Kecubung.
“Dengan kejadian ini kita akan melakukan percepatan dan perkuatan, tentunya terhadap area bidang longsor,” pungkasnya.
Sementara salah satu warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi kejadian, mengaku sangat kaget, karena saat amblas terdengar suara seperti ada tabrakan kendaraan besar.
"Kalau, kejadiannya pada malam hari sekitar pukul 21.30 WIB, ketika saya hendak menutup warung, tiba-tiba mendengar suara seperti ada tabrakan keras, setelah saya lihat ternyata jalan di depan rumah hilang separuh lebih," kata Santi, Selasa (13/8).
Santi mengaku, jika hal ini tidak segera di tangani khawatir, akan bertambah lebar dan menyeret rumahnya.
"Ya, kalau pas siang hari, kalau sampai amblas lagi pada malam hari, nasib saya bagaimana," ujar Santi.
"Meskipun, hanya kurang lebih 3 meter yang amblas, saya tidak bisa lagi berjualan, dan terpaksa harus menutup warung. Misal sampai putus, nanti rumah dan nasib siapa yang bertanggung jawab," ungkap Santi.
Perlu diketahui pembangunan Jembatan Kecubung di Desa Kecubung, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan memperlancar arus transportasi, namun karena adanya masalah teknis pemasangan tiang pancang dan pengerukan tanah pada bahu jalan, akibatnya jalan yang menghubungkan beberapa kecamatan dengan pusat kota Nganjuk terputus, mengakibatkan lalu lintas terganggu dan aktivitas ekonomi terhambat. (kso/gol)
Load more