Lumajang, tvOnenews.com - Satu ekor kerbau ditemukan tergeletak mati, di sekitar TPU Tanjung Kelurahan Ditotrunan, Kecamatan Lumajang, Kamis (15/8/2024).
Ternak yang sudah berusia tiga setengah tahun itu sebelumnya ditemukan mati dalam keadaan telah tersembelih. Kejadian itu diduga dilakukan sekelompok pencuri profesional yang sering melakukan aksi serupa.
Pemilik ternak, Tinap mengatakan, awalnya ada dua ternak kerbau yang ditinggalkan di areal sawah di sisi timur TPU Tanjung Kelurahan Ditotrunan, pada Rabu (14/8) petang.
"Itu terakhir terlihat waktu maghrib, dan masih hidup semua. Tapi pagi harinya malah sudah mati dan dagingnya dicuri," jelasnya, di tempat kejadian perkara (TKP), Kamis pagi (15/8).
Mirisnya, salah satu dari dua ternak kesayangan yang menjadi sasaran penyembelihan sekelompok pencuri itu merupakan kerbau terbesar dan tertua.
"Juga kerbau saya ini sudah mengandung selama delapan bulan, jadi ini anaknya juga mati ditinggalkan bersama jeroannya saja," bebernya.
Sementara itu, Ketua RW 1 Kelurahan Ditotrunan Nurul Lutfiati menjelaskan, mayoritas ternak kerbau milik warga setempat memang dilepas liarkan di areal persawahan.
"Jadi, kerbaunya memang tidak pernah dibawa pulang ke rumah, dilepas liarkan di sawah. Itu kejadiannya di RW 1 RT 6, kerbaunya hanya diambil dagingnya saja," terangnya.
Peristiwa pencurian kerbau dengan modus potong di tempat ini, merupakan peristiwa kali ke empat yang terjadi di wilayah hukum Polres Lumajang dalam kurun waktu dua bulan terakhir.
"Ini kejadian yang ke empat dengan modus yang sama. Tiga di wilayah Polsek Lumajang dan satunya di Polsek Sukodono. Jadi pelaku menyasar ternak kerbau yang sengaja ditinggalkan pemiliknya di sawah," ujar Kanit Reskrim Polsek Lumajang, Bripka Firman.
Meski demikian, dari empat kali kejadian, pihak kepolisian belum berhasil mengungkap dan menangkap pelaku yang kini semakin meresahkan warga.
"Ini diduga kelompok pelaku yang sama dari kejadian di Lumajang dan Sukodono. Kita akan terus melakukan penyelidikan agar kasus ini segera terungkap. Namun normal saja, karena kerbau ini tidak memiliki noka nosin jadi membutuhkan ketelitian dan waktu untuk mengungkapnya," pungkasnya. (wso/far)
Load more