"Yakni rumah Pak Tipa dan Pak Siti, untuk yang terbawa arus sungai. Yakni bagian dapurnya yang dekat dengan aliran sungai. Secara total 12 rumah terdampak dengan kemasukan lumpur, dan 5 rumah yang (bagian bangunannya) terbawa arus sungai," sambungnya.
Saat terjadinya banjir, lanjut pria yang akrab dipanggil Arif ini, warga diketahui juga melakukan evakuasi mandiri. Karena merasa takut dan trauma akibat dampak banjir bandang Panti 2006 lalu.
"Tapi saat kami datang (TRC BPBD Jember, tagana, dan para relawan) warga merasa tenang. Mengingat banjir mulai surut, warga juga mulai membersihkan rumah dari lumpur, dan menyelamatkan harta bendanya yang tersisa," kata Arif.
Terkait dampak banjir luapan tersebut, diketahui hanya mengalami kerusakan bangunan. "Untuk korban Alhamdulillah nihil, tapi rumah yang sebagian bangunannya terbawa arus sungai. Juga untuk di wilayah terdampak parah ini rumah itu kemasukan lumpur selain sempat terendam air. Untuk ketinggian lumpur 70 - 90 cm," ungkapnya.
Halaman Selanjutnya :
Selanjutnya sebagai langkah antisipasi warga yang khususnya berada di aliran Sungai Badean, lanjutnya, warga dihimbau untuk mengungsi dulu di balai desa.
Load more