Bojonegoro, tvOnenews.com – Dampak kekeringan yang melanda Kabupaten Bojonegoro, semakin meluas. Warga di sejumlah desa mengalami kesulitan dalam memperoleh air bersih.
Salah satu desa yang terkena dampak parah adalah Desa Bakulan, Kecamatan Temayang. Sejak awal Juni hingga saat ini, warga harus berjuang untuk mendapatkan air bersih guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Warga terpaksa mencari air dari lokasi lain atau membeli dengan harga yang cukup tinggi. Aktivitas mencari air (ngangsu) di desa ini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka sejak lama.
Melihat kondisi tersebut, Polres Bojonegoro menggelar bakti sosial dalam rangka Hari Jadi Polwan ke-76 dan peringatan Kemerdekaan RI ke-79 dengan mengirimkan bantuan air bersih. Sebanyak 15 tangki air, masing-masing berisi 5.000 liter, telah didistribusikan ke 10 desa di lima kecamatan.
Kapolres Bojonegoro, AKBP Mario Prahatinto, melalui Kabag SDM Kompol Abul Imam, mengatakan bantuan air bersih tersebut telah dikirimkan ke Kecamatan Temayang, Purwosari, dan Bubulan.
"Kami berharap bantuan ini dapat meringankan kesulitan yang dialami masyarakat akibat kekeringan yang mengakibatkan sumber air tidak tersedia," ujar Kompol Abul Imam.
Berdasarkan data yang dihimpun, pada 2021 kekeringan mempengaruhi 17 desa di 8 kecamatan, sementara pada 2022 berdampak pada 19 desa di 8 kecamatan. Pada 2023, dampak kekeringan melonjak signifikan, mencakup 118 desa di 24 kecamatan.
Data terbaru dari BPBD Kabupaten Bojonegoro menyebutkan bahwa potensi kekeringan pada tahun 2024 hingga bulan Agustus ini telah berdampak pada 84 desa di 23 kecamatan. Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Laela Nor Aeny, menjelaskan bahwa pihaknya telah mendistribusikan air bersih ke 29 desa di 13 kecamatan dengan total 225 tangki, masing-masing berisi 5.000 liter. (dra/gol)
Load more