Lumajang, tvOnenews.com – Diiringi rintik gerimis, ribuan warga Lumajang berbondong-bondong memadati kawasan Pantai Watu Pecak di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.
Dengan gemulai dan rancak, mereka menyajikan Tari Topeng Kaliwungu yang merupakan warisan budaya tak benda asli Kabupaten Lumajang. Kesenian itu ditampilkan bersama warisan budaya tak benda lainnya yang berasal dari Kabupaten Lumajang, yakni Jaran Kencak.
Para penari Topeng Kaliwungu yang berjumlah 75 orang itu terdiri dari siswa-siswi pilihan dari Sekolah Menengah Atas (SMA) dan beberapa sanggar tari yang ada di Lumajang. Dilengkapi dengan satu ekor kuda hias yang lebih dikenal dengan sebutan jaran kencak.
Tahun ini, para penari mengiringi sendratari kolosal Legenda Argasonya yang menceritakan kisah Prabu Baladewa dan Kresna mengungsi dan sembunyi di Kademanan Widarakandang sedari kecil, karena mendapat ancaman pembunuhan dari Kangsadewe.
Prabu Baladewa berguru pada Batara Brama yang menjelma menjadi seorang resi di pertapaan Argasonya saat masa pengungsiannya dan kemudian diberi dua pusaka setelah selesai berguru.
Kedua pusaka itu ialah nanggala dan alugara. Nanggala berbentuk seperti mata bajak. Sedangkan, alugara merupakan alat pemukul dengan kedua ujung yang runcing.
Load more