Trenggalek, tvOnenews.com - Sedikitnya 19 desa yang tersebar di 9 Kecamatan di Trenggalek Jawa Timur, kini mengalami krisis air bersih. Kekurangan pasokan air bersih ini dirasakan warga sejak awal bulan Juli dan bulan awal bulan September kondisinya semakin memprihatinkan.
Krisis air bersih ini merupakan krisis air tahunan karena setiap musim kemarau sejumlah wilayah kondisi sumber mata airnya mengering hingga mengakibatkan terjadinya krisis air bersih.
Prihatin dengan kondisi tersebut, Polres Trenggalek bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung terjun ke lapangan dengan menyalurkan 52.800 liter air bersih ke 19 desa di 9 Kecamatan yang terdampak.
Kapolres Trenggalek, AKBP Indra Ranu Dikarta, menjelaskan bantuan ini merupakan bentuk tanggap darurat kepolisian dalam merespons kekeringan ekstrem yang terjadi beberapa waktu terakhir.
"Akibat dari kekeringan ini, warga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari," terang AKBP Indra
Bantuan air bersih ini diangkut menggunakan enam truk tangki berkapasitas masing-masing 6.000 liter serta 13 armada Patroli Genthong dari Polsek jajaran, yang masing-masing membawa 1.200 liter air.
Setiap kendaraan ini akan mendistribusikan air bersih ke sejumlah titik yang telah ditentukan, guna memastikan bantuan tepat sasaran dan menjangkau wilayah yang lebih luas.
Dalam proses pendistribusian, Polres Trenggalek bekerja sama dengan Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kepala Desa, dan berbagai stakeholder lainnya.
Kapolres Trenggalek menegaskan pentingnya skala prioritas dalam distribusi air agar warga yang benar-benar membutuhkan dapat terbantu, dan distribusi air bersih ini akan dilakukan secara rutin setiap hari hingga kondisi kekeringan berakhir dan situasi kembali normal.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam aksi sosial ini, khususnya BPBD Trenggalek, atas kerja sama dalam mengatasi dampak kekeringan.
Sementara itu, warga terdampak kekeringan seperti Wiwik warga Trenggalek mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan.
"Selama kurang lebih satu bulan terakhir, kami sudah mengalami kekeringan. Air di sumur hanya cukup untuk minum dan memasak, kalau untuk mandi dan cuci baju, kami harus mencari ke rumah tetangga yang jaraknya cukup jauh," tuturnya.
Krisis air bersih selalu dirasakan sejumlah warga yang tersebar di beberapa wilayah di Trenggalek, saat musim kemarau. Warga berharap adanya penanganan serius dari pihak pemerintah untuk mengatasi krisis air bersih saat musim kemarau. (asn/gol)
Load more