Gresik, tvOnenews.com - Ratusan warga yang tinggal di Gresik selatan, tepatnya di Desa Tenggor, Kecamatan Balongpanggang, mulai mengalami krisis air bersih akibat dampak kekeringan selama kemarau panjang. Akibatnya warga kesulitan untuk mandi dan memasak.
Krisis air bersih yang terjadi sejak empat bulan lalu itu membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, terus bergerak dengan mendistribusikan air bersih setelah mengetahui daerah - daerah yang terimbas kekeringan, salah satunya Desa Tenggor.
"Dampak dari kemarau panjang ini menyebabkan masyarakat Desa Tenggor mengalami krisis air bersih," ujar Ria salah satu warga, Minggu (15/9).
Menurutnya hal tersebut membuat masyarakat kesulitan untuk mandi, memasak dan lain-lain, sehingga warga berharap pemerintah daerah bergerak cepat untuk membantu masyarakat yang terdampak kekeringan.
Ria pun merasa senang dengan adanya bantuan air bersih dari BPBD Gresik. Karena selama empat bulan ini warga sangat kesulitan air bersih.
Diungkapnya Ria, selama ini warga biasanya mendapatkan air bersih dari sumur untuk keperluan mandi dan minum hewan ternak. Namun sekarang kondisi airnya sangat kotor dan keruh.
"Alhamdulillah, sekarang masyarakat Desa Tenggor telah mendapat bantuan air bersih dari BPBD Gresik yang bisa buat untuk minum dan memasak," tuturnya.
Selanjutnya dia berharap ada upaya nyata dari pemerintah agar warga Desa Tenggor tidak kekurangan air bersih lagi. Sebab kalau musim kemarau warga selalu kesulitan air bersih.
Sementara Kepala Desa Tenggor, Kowianto menuturkan, kekeringan yang melanda desa sudah hampir empat bulan ini sehingga kesulitan mendapatkan air bersih, bahkan untuk sumber dipemukiman sudah tidak keluar sama sekali dan masyarakat sangat kekurangan air bersih.
"Selama ini masyarakat untuk mendapatkan air bersih, mereka rela untuk membeli air bersih, berupa air tangki atau mengambil air sumur yang ada di sawah. Karena waduk sudah kering, bahkan panen kedua masyarakat disini gagal semua," terangnya.
Lebih jauh Kowianto menjelaskan, ada sekitar 100 rumah yang mengalami kekeringan, sekarang telah kembali menerima bantuan yang kedua kalinya dari BPBD. Kali ini pihaknya mendapat 10.000 liter air bersih yang didistribusikan untuk warga Desa Tenggor yang terdampak kekeringan.
Agar nantinya air bersih tercukupi, Kowianto berharap agar bantuan bantuan dari pemerintah, terutamanya supaya ditindak lanjuti terkait masalah kekeringan ini. Pihaknya merasa kasihan dengan warga karena saat musim kemarau selalu kesulitan air bersih.
"Dengan adanya pendistribusian air bersih ini diharapkan dapat membantu masyarakat Desa Tenggor kembali melaksanakan kegiatan sehari hari yang membutuhkan air," pungkasnya. (mhb/gol)
Load more