Bahkan ia juga memberikan arahan agar Muslimat NU berkordinasi dengan kepala desa. Dimana ada indikasi kemiskinan ekstrim agar saling berbagi makanan. Begitu juga untuk tetangga yang memang kategori miskin agar diberi sedekah.
“Insya Allah shodaqoh kita tidak akan membuat kita miskin. Janjianya gusti Allah, siapa yang shodaqoh dengan menanam satu saja, maka Allah melipat gandakan menjadi 7. Kemudian tujuh dikali 100 menjadi 700. Siapa yang shodaqoh insyaAllah berkahnya rizqinya bisa sampai 700 kebaikan,” tandas Khofifah.
Ia lalu menceritakan ada sebuah sinetron yang menceritakan tentang semangat bersedekah. Suatu saat ada orang yang memberikan woro-woro pada masyarakat bahwa besok akan tiba hari kiamat. Mendengar itu, maka seorang ibu dan anaknya membungkusi seluruh harta yang dimiliki untuk dibagikan.
“Tapi ketika keliling membagikan itu, tidak ada yang mau. Alasannya untuk apa terima bantuan karena besok mau kiamat. Inilah sebenarnya diajarkan Syekh Abdul Qadir Al Jailani untuk banyak shodaqoh,” ujarnya.
“Shodaqoh tidak harus nunggu kaya, tapi harus yakin bahwa dengan shodaqoh kita jadi kaya,” kata Khofifah.
Di akhir, Khofifah turut meminta restu seluruh jamaah Muslimat NU untuk mengikuti Pilgub Jatim untuk periode kepemimpinan periode dua. Ia menyampaikan semangatnya untuk melanjutkan nawa bhakti jilid dua. Untuk membawa Jawa Timur lebih maju lebih berprestasi.
“Dalem nyuwun doa, bade nderek nyalon maleh Gubernur Jatim. Mudah-mudahan diparingi ridlo dan kemenangan oleh Allah SWT. Mudah-mudahan Jember barokah, Jatim barokah, Indonesia barokah,” pungkas Khofifah. (hen)
Load more