Gresik, tvOnenews.com - Ribuan orang yang tergabung dalam Perkumpulan Pengecer Pupuk Indonesia (PPPI) secara resmi mendeklarasikan diri sebagai organisasi yang berkomitmen untuk memperkuat sinergi dalam mendukung terwujudnya ketahanan pangan dan kedaulatan pangan nasional.
Hadir dalan kegiatan Deklarasi, Ketua umum PPPI Pusat, Ketua PPPI Jawa Timur dan sejumlah pejabat terkait di antaranya direktur operasional dan produksi PT Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih, Dirjen Kementerian Perindag, Dirjen Koperasi dan perwakilan dari Bulog.
Ketua PPPI Jawa Timur Ir. Kusbianto Susilo Putro mengatakan, jika deklarasi Perkumpulan Pengecer Pupuk Indonesia (PPPI) diikuti oleh anggota yang tersebar di 38 kabupaten/kota yang jumlahnya diperkirakan mencapai enam ribuan anggota PPPI.
"Tujuan kami menyelenggarakan deklarasi PPPI ini untuk mewadahi teman-teman semuanya. Selama ini teman-teman tidak ada untuk panutan dan lain sebagainya. Sehingga perlu adanya wadah ini PPPI (Perkumpulan Pengecer Pupuk Indonesia)," kata Kusbianto.
Kusbianto menegaskan, jika para pengecer pupuk baik distributor maupun kios, perlu suatu wadah untuk menyampaikan aspirasi atau suatu hal yang perlu disampaikan, karena selama ini untuk pelaporan-pelaporan terkait pupuk sangat sulit, sehingga perlu wadah untuk memudahkan itu semua.
"InsyaAllah ini seluruh Indonesia yang hadir. Tapi untuk luar Jawa itu terwakili masing-masing dua atau tiga. Untuk Jawa Timur sebanyak 5.857 kios dan 188 distributor dan Jawa Tengah terwakili 150 kios, Jawa Barat 120 kios dan DKI dan Banten terwakili masing-masing 10 kios," terangnya.
Dikatakan Kusbianto jika para pengecer mengeluhkan susahnya regulasi dan pelaporan terkait pupuk sehingga banyak pengecer yang mengeluh. Dan berharap untuk dipermudah dalam pelaporannya. Karena kalau pelaporannya tidak benar bisa kena pinalti.
Sementara itu Ketua Umum PPPI, Khilmi menyampaikan bahwa tujuan utama dari pembentukan PPPI adalah untuk membangun kerjasama yang kuat antara pengecer pupuk dan seluruh pemangku kepentingan sektor pertanian.
“PPPI hadir sebagai wadah untuk menyatukan para pengecer pupuk dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk mencapai kedaulatan pangan. Kami siap bekerja sama dengan pemerintah, produsen pupuk, dan para petani untuk memastikan distribusi pupuk yang tepat, merata, dan terjangkau,” ujarnya.
Khilmi menambahkan, deklarasi ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam menghadapi tantangan distribusi pupuk yang sering menjadi masalah bagi para petani yang sangat membutuhkan pupuk.
"Melalui PPPI, para pengecer diharapkan dapat lebih mudah berkoordinasi dan berkolaborasi dalam memastikan ketersediaan pupuk yang bagi para petani di seluruh penjuru negeri, " ungkapnya.
Dengan demikian, maka lanjutnya produktivitas pertanian dapat ditingkatkan. Sehingga akan berdampak positif pada ketahanan pangan dan kedaulatan pangan nasional.
Direktur operasional dan produksi PT Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih, ditempat yang sama menyampaikan apresiasinya terhadap pembentukan organisasi PPPI.
Menurutnya PPPI memiliki peran penting dalam penyaluran pupuk bersubsidi kepada para petani. Ia juga menyampaikan jika stok pupuk aman dan petani tidak perlu khawatir lagi.
"Stok pupuk bersubsidi saat ini telah melebihi ketentuan, dengan total mencapai 1,7 juta ton. Kami berharap, dengan adanya PPPI, penyaluran pupuk dapat berjalan lebih efisien dan tepat sasaran," ungkap Digna.
Petrokimia Gresik sebagai produsen pupuk, lanjutnya sangat mendukung langkah PPPI dalam upaya memperkuat sinergi antara pemerintah, produsen, pengecer, dan petani.
"Kami berharap dengan adanya PPPI, distribusi pupuk dapat lebih efektif dan efisien, sehingga target kedaulatan pangan dapat kita capai bersama," pungkasnya. (mhb/far)
Load more