Probolinggo, tvOnenews.com - Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, ribuan pengamal sholawat wahidiyah menggelar mujahadah Rubu’usanah dan doa bersama Kanjeng Romo KH Abdul Madjid Ali Fikri RA, di Lapangan Condong, Gading, Kabupaten Probolinggo.
Mujahadah Rubu’ussanah Wahidiyah adalah kegiatan mujahadah yang dilaksanakan secara berjamaah setiap tiga bulan sekali dan diiringi dengan lantunan Sholawat Wahidiyah.
Kanjeng Romo, KH Abdul Madjid Ali Fikri, RA, Pengasuh perjuangan wahidiyah dan Ponpes Kedunglo Al – Munadhoroh Kediri menyampaikan, bahwa perjalanan sholawat wahidiyah dan keistimewaan bagi yang mengamalkannya.
"Sholawat wahidiyah ini di taklif oleh Beliau Mbah Kyai Haji Abdul Majid Ma’ruf. Beliau memulai sholawat wahidiyah ini pada tahun 1963. Beliau merupakan putra dari Mbah Kyai Haji Muhammad Ma’ruf," ucapnya Jumat (20/9).
Jika Haji Muhammad Ma’ruf adalah pendiri Pondok Pesantren Kedunglo. Beliau juga merupakan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama.
“Beliau merupakan satu angkatan ketika mondok di Mbah Kholil Bangkalan. Dengan KH.Hasyim Asy’ari dengan Mbah Karim serta para ulama-ulama terdahulu,” jelasnya.
Sholawat wahidiyah ini, kata Kanjeng Romo, oleh Mbah Kyai Majid sebagai Mualif telah di ijazahkan secara mutlak.
“Artinya siapa saja yang ingin mengamalkan sholawat wahidiyah boleh mengamalkan tidak pandang bulu dari kalangan apa saja dari latar belakang apa saja, juga tak memandang golongan baik suku dan ras,” tandasnya.
Karena sholawat wahidiyah ini adalah pembersih hati dan memberi manfaat. Dari tenang jiwa yang tentram.
“Meningkatkan kekhusukan dalam beribadah bahkan meningkat kesadaran kepada allah subhanahu wa ta'ala rasul shallallahu alaihi wasallam,” tambahnya.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh ribuan jamaah dari berbagai daerah khususnya pengamal sholawat Wahidiyah Se Probolinggo Raya.
Termasuk beberapa daerah sekitar Jawa Timur. Seperti Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Jombang, Pasuruan, Lumajang, Bondowoso dan Surabaya.
Ribuan jamaah ini khidmat melantunkan sholawat. Menunjukan rasa cintanya kepada Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wa Sallam dan kepada sang pencipta, Allah Subhanahu wa ta’ala.
Dengan cara memanjatkan doa dan melantunkan sholawat secara bersama-sama.
Sementara itu, Ketua Pejuang Wahidiyah Kota Kabupaten Probolinggo, Sardi mengatakan, Mujahadah Rubu’ussanah ini digelar sebagai salah satu bentuk kecintaan pada Nabi Muhammad SAW dan sebagai syiar wahidiyah.
“Mujahadah Rubu’ussanah ini bisa digelar berpindah-pindah di tiap kecamatan se Kabupaten Probolinggo,” katanya.
Dilain sisi, Sulthon Hasanudin dari Surbaya, salah satu pengamal sholawat wahidiyah menuturkan, secara turun temurun, keluarganya mengamalkan sholawat ini.
“Kami datang sehari sebelumnya. Ikut gowes di pagi hari dan mujahadah rubu’ussanah di malam ini,” tuturnya
Selain ribuan jamaah, kegiatan ini juga dihadiri Forkopimcam Gading dan beberapa tokoh masyarakat setempat. (msn/gol)
Load more