Ngawi, Jawa Timur – Kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di SMP Negeri 5 Ngawi, terpaksa ditutup mulai hari ini, Kamis (27/1/2022) hingga 14 hari kedepan, pasca adanya 2 siswa yang dinyatakan positif Covid-19.
Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, melakukan tracing dan testing kepada 32 siswa kelas 9 dan 10, termasuk guru pengajar di sekolah tersebut.
Joko Marwanto, koordinator tracing dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi mengatakan, bahwa yang dilakukan tracing hari ini adalah mereka yang satu kelas dengan pasien dan juga pernah kontak erat.
“Jadi sampai saat ini yang hasil PCR nya positif, dengan CT nya di bawah 30. kita lakukan Sequencing Genom untuk mengetahui varian apa dari virus yang terkonfirmasi ini,” ujar Joko di sela-sela tracing puluhan siswa SMP 5 Ngawi.
Tambahnya, rencananya hasil PCR positif 2 siswa tersebut akan dikirim ke Surabaya bersama puluhan hasil tracing.
Kenapa harus dibawa ke Laboratorium yang ada di Surabaya, lanjut Joko, karena PCR di tempat kita masih belum mampu mendeteksi varian baru termasuk Omicron. Prosesnya lebih dari 2 minggu, karena tidak hanya Ngawi saja yang mengirim hasil tersebut.
Sementara itu, dari keterangan Sumarsono, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi, sebanyak 32 siswa di kelas 9 dan 10, termasuk guru menjalani tes PCR oleh petugas dari Dinas Kesehatan.
“Kita ikut prihatin, asal mulanya kita juga belum mengetahui. Tapi ini satu kelas masih di tracing dengan tes PCR oleh dinas kesehatan, karena kemarin ada satu siswa yang katanya sakit typus, dilakukan tes ternyata positif Covid-19,” terang Sumarsono.
Setelah terdapat satu anak positif Covid-19 dan dirawat di salah satu rumah sakit, sore harinya ada 1 anak lagi yang positif Covid-19 dari hasil tes antigen.
“Awalnya itu Rabu (26/1/2022) ada salah satu anak yang sakit, katanya typus dirawat di rumah sakit At-Tin, setelah di tes ternyata positif Covid-19, kemudian sore harinya tambah lagi 1 jadi ada 2 siswa yang positif,” tambah Sumarsono.
Sementara itu, pihak Dinas Pendidikan setempat telah berkordinasi dengan Dinas Kesehatan Ngawi untuk melakukan tracing seluruh siswa SMP 5, termasuk guru yang pernah kontak erat.
Atas temuan tersebut, selain melakukan tracing dan testing kepada siswa dan guru yang pernah kontak erat, kegiatan pembelajaran tatap muka pun dihentikan selama 14 hari ke depan, sambil menununggu hasil uji lab dan koordinasi dengan Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Ngawi.
Diketahui kegiatan pembelajaran tatap muka untuk SD dan SMP di Ngawi dilakukan sejak 6 januari 2022 kemarin. Kini mulai muncul kasus baru Covid-19 di lingkungan sekolah. (Miftakhul Erfan/hen)
Load more