Lamongan, Jawa Timur - Sudah hampir satu bulan, banjir yang merendam enam kecamatan di Kabupaten Lamongan belum surut, Jumat (27/01/2022). Keenam kecamatan tersebut yaitu Kalitengah, Deket, Glagah, Karangbinangun, Turi, dan Karanggeneng.
Banjir terparah berada di dua desa yaitu Desa Gambuhan dan Bojoasri, Kecamatan Kalitengah. Di dua desa ini, ratusan warga masih terisolir, lantaran akses jalan tak bisa dilalui oleh kendaraan baik roda dua maupun roda empat.
Ketinggian air yang menggenangi dua desa tersebut, baik di akses jalan maupun rumah warga bervariasi, mulai 30 cm hingga ada yang mencapai lutut orang dewasa.
Untuk sedikit meringankan beban para korban banjir, Satlantas Polres Lamongan memberikan bantuan berupa bahan makanan kepada para korban banjir yang terisolir, dengan menaiki perahu sepanjang tiga km ke lokasi banjir.
Selain itu, Kasatlantas Polres Lamongan, AKP Aristianto Budi Sutrisno, juga membagi-bagikan masker dengan melakukan sosialisasi kepada warga korban banjir agar tetap menjaga kesehatan dengan memakai masker, meski di tengah kondisi.
"Kita dari Satlantas Polres Lamongan peduli menyambangi desa yang terisolir akibat banjir. Kita memberikan semangat kepada warga dan memberikan sedikit bantuan untuk mmringankan beban mereka agar tetap semangat,” ujar Aris.
Sementara Kepala Desa Gambuhan, Kecamatan Kalitengah, Moh Yasin, berterimakasih atas bantuan dari Satlantas Polres Lamongan. Pasalnya Desa Gambuhan sudah hampir satu bulan dilanda banjir akibat luapan sungai Bengawan Njero.
Akibat kondisi seperti ini warga tidak bisa beraktifitas, lantaran terganggu dengan kondisi akses jalan dan rumah yang tergenang banjir. Korban banjir lebih memilih berdiam di rumah lantaran semua akses keluar desa terisolir.
"Saya menyampaikan terimakasih atas bantuan bahan makanan yang diberikan oleh Satlantas kepada warga kami, karena sudah hampir satu bulan banjir melanda desa kami, kemarin sempat surut dua centi, namun saat terjadi hujan air kembali naik,” ungkap Yasin.
Banjir luapan sungai Bengawan Njero, anak sungai Bengawan Solo, menyebabkan sejumlah desa masih terisolir. (Moh Mahrus/hen)
Load more