Penurunan debit air terjadi dengan cepat. Dalam waktu hanya satu jam, ketinggian air di Umbul Sengkaring berkurang antara 15 hingga 20 cm. Hingga Minggu, 22 September dan saat ini, tim relawan mencatat penurunan yang lebih drastis bahkan air di sumber Umbul Sengkaring sudah kering.
"Penurunan air sangat drastis, bahkan air di Sumber Umbul Sengkaring saat ini benar-benar kering alias tidak ada airnya," jelas Endry.
Perubahan ini diduga disebabkan oleh penyimpangan atau kebocoran aliran air di dalam gua, meskipun aliran air yang deras masih mengalir ke bawah. Namun, aliran tersebut sudah tidak mengarah ke titik yang sama seperti sebelumnya.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran bagi sekitar 15 ribu warga yang menggantungkan hidup mereka pada sumber air Umbul Sengkaring.
Diketahui, air bersih dari sumber ini digunakan untuk kebutuhan sehari-hari warga di tiga desa. Warga berharap pemerintah setempat segera turun tangan untuk membantu menangani masalah ini.
"Harapan masyarakat terhadap pemerintah setempat adalah agar mereka turut aktif, karena air bersih ini sangat penting sebagai sumber penghidupan bagi masyarakat di tiga desa," bebernya.
Sementara Kabid Kedaruratan dan Logistik (KL) BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan, pasca mengeringnya air di Sumber Umbul Sengkaring di Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang, kini pihak BPBD Kabupaten Malang, mulai hari Sabtu (21/9) sudah mendistribusikan 5.000 hingga 15.000 liter air bersih di desa Tulungrejo yang mengalami krisis air.
Load more