“Pengurus tidak harus selalu petani, tetapi mereka perlu memahami dan menyampaikan aspirasi petani dengan baik,” pungkasnya.
Sementara itu Ketua Dewan Pembina DPD HKTI Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Jawa Timur memiliki potensi 4.000 desa mandiri yang siap ditransformasikan sebagai smart village (konsep smart village dimana dalam satu lokasi akan terdapat pusat kegiatan masyarakat) untuk mendukung pertanian nasional.
"Sering kali kita mengenal smart city, dengan HKTI kita akan masuk Smart Village, konsep ini sangat mungkin diiniiasi di Jatim karena sudah ada lebih dari 4.000 desa mandiri," tutup Khofifah.
Dengan pelantikan ini, HKTI Jatim diharapkan dapat memainkan peran vital dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani di tanah air. (zaz/far)
Load more