Wali Kota Surabaya kemudian memastikan agar hal itu tidak akan terulang kembali di Kota Surabaya. Sebab, jika hal itu terulang, maka ia akan berhadapan langsung dengan guru tersebut.
"Insya Allah tidak ada maksud guru ini sampai berlebihan, kadang ada capeknya. Maka, saya minta tolong dan saya titip menjaga anak-anak didik kita di sekolah, karena mereka adalah calon pemimpin Bangsa di masa depan," ujar dia.
Selanjutnya, terkait dengan sanksi yang akan diberikan kepada guru tersebut, Eri mengaku akan menunggu hasil pemeriksaan dari Inspektorat Surabaya. Ia juga bersyukur bahwa guru yang telah melakukan kekerasan itu langsung menyampaikan permintaan maaf kepada siswanya, sebelum video tersebut beredar luas.
"Bagaimana nanti, kita lewati bersama, maka saya minta tolong dan saya titip kepada kepala sekolah dan para bapak ibu guru untuk menjaga anak didik kita ini," katanya.
Agar kejadian ini tidak terulang kembali, ia meminta Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya mengundang seluruh guru di Kota Pahlawan itu untuk diberikan penguatan. Bahkan, untuk memastikan para guru-guru memiliki integritas dalam mengajar, Eri meminta untuk mengadakan tes integritas kepada para guru.
"Kami lakukan mulai Senin nanti, kami berlakukan untuk guru di Surabaya," kata dia.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu tak menampik bahwa kejadian ini adalah salah satu dampak dari pembelajaran via daring yang hampir dua tahun dilakukan. Hasilnya, semangat para murid dan guru menjadi berkurang.
Load more