Sidoarjo, Jawa Timur - Masyarakat Sidoarjo kini tidak perlu jauh-jauh pergi ke destinasi wisata luar kota untuk menikmati pemandangan. Pasalnya, Kota Sidoarjo kini mempunyai wisata desa baru di 14 desa disana. Destinasi wisata desa tersebut di lombakan agar masyarakat giat membuat wisata di taman desa, dan menjaga kebersihan lingkungan di desa mereka.
Dari 14 desa tersebut, penilaian lomba dibagi menjadi dua kategori. Sebanyak enam desa yang masuk dalam kategori sungai bersih, yakni Desa Sidokerto, Buduran, Desa Gamping, Krian, Desa Cemandi, Sedati, Desa Kureksari, Waru, Desa Tropodo, Waru, dan Desa Plaosan, Wonoayu. Sedangkan delapan desa yang masuk kategori Sidoresik, yakni Desa Ketapang, Tanggulangin, Desa kedungwonokerto, Prambon, Desa Cangkring, Krembung, Desa Tebel, Gedangan, Desa Sidorejo, Krian, Desa Kedungpeluk, Candi, Desa Kebonanom, Gedangan, dan Desa Candinegoro, Wonoayu.
Penilaian Sidoresik di 14 desa tersebut berlangsung mulai tanggal 27 sampai 29 Januari. Pemenang akan diumumkan pada hari Minggu 30 januari 2022 di Alun-alun Sidoarjo. Ada 8 dewan juri yang ditunjuk Pemkab Sidoarjo, yaitu 2 orang dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo, 4 orang dari unsur media massa, dan 2 orang dari Tim Sidoresik.
Poin penilaian dalam lomba ini selain kebersihan dan keindahan, ditambah adanya stan UMKM di sepanjang area kali. Karena ouput dari program Sidoresik merevitaliasi kali menjadi wisata baru, atau wisata desa yang bisa mendorong peningkatan ekonomi warga yang ada di desa itu.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sidoarjo Sa'adah Muhdlor menyampaikan, desa yang masuk pada tahap seleksi akhir penjurian, rata-rata kondisi sungainya sangat bersih dan terlihat indah.
"Para peserta di tiap desa juga terlihat sangat kompak semua, bukan hanya ibu-ibu PKK tingkat desa saja yang bergerak menjaga kali, tapi juga ada bapak-bapak, para remaja, dan anak-anak dengan semangat ikut membantu menjaga kebersihan kali di desanya," ujar Sa’adah usai meninjau Califour Desa Ketapang, Tanggulangin.
Ning Sa’adah melihat, ada potensi ekonomi atau peluang usaha di area kali yang sudah direvitalisasi dengan dipercantik itu. Karena tempat itu akan menjadi alternative tempat wisata desa dan menjadi kunjungan orang. Melalui program Sidoresik ini, Sa’adah berharap akan muncul puluhan wisata desa baru yang nantinya bisa dikelola sendiri oleh warga sekitar atau dikelola lewat pemerintah desa.
"Bisa dimanfaatkan untuk menjual produk UMKM dari desa tersebut. Produk unggulan seperti makanan olahan, makanan ringan ataupun kerajinan tangan. Membuka usaha skala kecil dan itu bisa dikelola oleh pemerintah desa setempat. Perputaran ekonomi akan berjalan ditiap titik Sidoresik," tuturnya.
Ning Sasha panggilan akrab Sa’adah menilai, gerakan Sidoresik ini akan menjadi trigger, gerakan bersama merevitalisasi kali-kali di Sidoarjo yang tadinya kumuh, kotor, dan tidak bernilai ekonomi akan berubah jadi bermanfaat. (Khumaidi/rey)
Load more