Lilik mengaku, nominal yang iya sisihkan ke dalam toples tersebut beragam. Mulai dari Rp 1000, Rp 2000, Rp 5000, hingga Rp 10.000. Uang tersebut berasal dari uang sisa belanja sehari-hari yang ia kumpulkan.
Selama 4 tahun itu Lilik terus konsisten menyisihkan uang recehan koin tersebut ke dalam toples. Total ada 22 toples berwarna putih dengan 8 toples bening dan 2 galon yang menjadi wadah uang receh tersebut.
Hasilnya pun tidak main-main, dalam setiap wadahnya terkumpul nominal yang beragam. Satu wadah galon total berisi uang sebanyak Rp 2,5 juta, 1 toples putih isinya Rp 1 juta, dan toples bening sekitar Rp 400 ribuan.
Sementara itu koin dalam toples bening didominasi uang receh dengan nominal Rp 500, sedangkan toples berwarna putih dan galon berisi koin dengan nominal Rp 1000. Ia melanjutkan konsisten menabung sama sekali tidak membuat ia keberatan. Tujuannya hanya satu yakni umroh ke tanah suci.
"Kalau ditanya keberatan atau tidak saya sama sekali tidak merasa keberatan. Apalagi yang saya tabung ini uang recehan hasil sisa belanja. Bagi saya Ini adalah ikhtiar agar saya bisa mewujudkan keinginan saya umroh ke tanah suci," ungkapnya.
Sementara itu, menurut Abuya Febri, pemilik travel Assalam Berkah Abadi yang dipercaya oleh Lilik untuk keberangkatannya ke tanah suci, mengaku terharu dengan perjuangan Lily yang rela mengumpulkan uang recehan koin selama 4 tahun untuk berangkat umroh.
"Jujur saya kagum dan terharu karena selama ini kami belum pernah menemui jamaah yang melakukan pembayaran paling niat seperti Ibu Lilik menggunakan uang koin. Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi semua masyarakat di Kabupaten Jombang bahwasanya ketika niat kita baik dan konsisten pasti akan diijabah oleh Tuhan," jelasnya.
Load more