Pamekasan, Jawa Timur - Sepatu bermotif batik khas Kabupaten Pamekasan, Madura, akhir - akhir ini mulai banyak digandrungi banyak kalangan, diantaranya kaum millenial. Sepatu bermotif batik yang diproduksi oleh Fathor Rahman, warga Dusun Gunung Dajah, Desa Pasanggar, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, awal tahun 2022 mulai kebanjiran peminat, khususnya anak muda.
"Sepatu hasil produksi kami lumayan laris manis akhir-akhir ini, terutama setelah kami buat atau luncurkan sepatu batik khas Pamekasan, sesuai arahan dan keinginan bapak Bupati Pamekasan. Selain permintaan dari luar, para kaum millenial juga banyak yang memesannya hingga kami kewalahan dalam memproduksi," kata Fathor Rahman saat ditemui langsung di tempat produksinya.
Kata Fathor, hasil produksi sepatu batik khas Pamekasan tersebut lebih tinggi peminatnya dibandingkan dengan sepatu jenis lainnya.
"Hasil penjualan sepatu kami dari bulan 10 hingga akhir bulan ini meningkat, ada peningkatan sekitar 800 pasang sepatu batik khas Pamekasan yang sudah laku dan laris manis," tambahnya.
Sepatu batik khas Pamekasan ini cukup murah, mulai dari harga 80 ribu hingga 150 ribu per pasangnya. Untuk mengimbangi pemesanan sepatu batik, karena permintaan cukup banyak, pihaknya harus menambah karyawan baru untuk percepatan produksinya.
"Karyawan kami sudah ada 6 orang, tapi untuk bulan Febuari akan kami tambah lagi sampai 9 orang, karena banyak pesanan mas," tandasnya.
Suksesnya produksi sepatu batik yang dimilikinya itu, kata Fathor, berkat dukungan dari Pemkab Pamekasan. Namun pihaknya masih terkendala bahan lainnya yang harus memesan ke luar daerah, sehingga produksi lamban karena menunggu bahan pesanan itu datang.
"Kesulitan kami di bahan, bahkan kami harus pesan dari luar Madura. Setelah 2 hari barang pesanannya baru dikirim, kalau untuk bahan batiknya sekarang sudah mudah mas," tambahnya.
Adanya program wirausaha baru dari pemerintah daerah, dinilai sangat mendukung dan membantu warga Pamekasan, dalam hal menumbuhkan perekonomian masyarakat.
"Terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten dan instansi tekait yang telah mensupport kami. Ada pinjaman modal, bantuan mesin pres, mesin jahit, dan alat lainnya, sehingga adanya WUB ini perekonomian masyarakat semakin meningkat khususnya di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini masih melanda Indonesia," pungkasnya. (Veros Afif/hen)
Load more