Gresik, tvOnenews.com - Tuntut 60 persen penyerapan tenaga kerja lokal, ratusan warga dari tiga desa di Mengare, yakni Desa Watuagung, Tajungwidoro, dan Kramat, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik menggelar aksi demo di depan area Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI), di Kawasan Ekonomi Khusus - Java Integrated Industrial & Port Estate (KEK JIIPE) Manyar, Selasa (15/10).
Dalam aksinya massa pendemo yang tinggal di kawasan ring satu KEK JIIPE Manyar itu tampak berorasi bergantian sembari membentangkan spanduk bertuliskan ''Buat apa dibangun pabrik pengolah emas, kalo kita tetap susah beli beras!''.
Tampak pula petugas keamanan dan aparat TNI-Polri berjaga di sekitar lokasi untuk mengamankan jalannya aksi unjukrasa.
Abdul Amin, korlap unjukrasa mengatakan jika aksi demo ini dilakukan sebagai bentuk ketidakpuasan atas penyerapan tenaga kerja bagi warga Mengare Komplek di Smelter PTFI yang dinilai jauh dari kesepakatan awal sebesar 60 persen warga lokal.
"Kami ingin menyampaikan aspirasi terkait ketenagakerjaan yang pernah dijanjikan oleh pihak kawasan (KEK JIIPE). Janji 60 persen penyerapan tenaga kerja sejauh ini belum terealisasi," ujar Amin.
Sahroni salah satu pengunjukrasa juga menyebut, pembangunan kawasan JIIPE sangat terdampak bagi warga Mengare Komplek yang keseharian bekerja sebagai nelayan dan petambak. Mereka yang terdampak sedianya diprioritaskan bekerja di Smelter PTFI yang sudah mulai beroperasi.
"Kami menuntut hak-hak kita sebagai warga Mengare disejahterakan terkait adanya PT Freeport ini. Karena kami beranggapan sebagai warga lokal terutama berada di ring satu penyerapan tenaga kerjanya harus besar. Sampai saat ini belum kami rasakan," tegas Sahroni.
Load more