Gresik, Jawa Timur - Upaya mengatasi banjir tahunan dan banjir bandang di wilayah Gresik selatan yang setiap tahun merendam ribuan rumah warga, dan menimbulkan kerugian material hingga puluhan milyar rupiah, terus dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Gresik bekerjasama dengan stakeholder yang berkaitan dengan tanggungjawab penanggulangan banjir luapan kali lamong, Rabu (2/2/2022).
Meskipun penanganan kali Lamong sempat terhenti karena curah hujan tinggi, tahun ini aktifitas proyek pengerukan normalisasi kali lamong akan dilanjutkan kembali. Penuntasan pengerukan kali lamong difokuskan di wilayah Kecamatan Benjeng dan Balongpanggang yang menjadi langganan banjir.
Kepala Dinas PUTR Kabupaten Gresik, Achmad Hadi mengatakan, normalisasi saat ini masih belum bisa dikerjakan secara efektif. Mengingat, kondisi debit permukaan air kali lamong masih tinggi karena hujan di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS).
Oleh karenanya aktivitas pengerukan normalisasi kali lamong akan dimulai kembali pada awal triwulan kedua di bulan April atau Mei tahun 2022.
"Untuk normalisasi tetap dilakukan tahun ini, dengan metode kolaborasi dari semua stakeholder yakni dari tim DPUTR, kecamatan dan paguyuban pengusaha di wilayah kecamatan masing-masing," kata Hadi.
Hadi menambahkan, pengerukan Kali Lamong tahun ini telah dianggarkan sebesar Rp 5 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022.
"Untuk estimasi pekerjaan di bulan April atau Mei tahun 2022 dan dari APBD 5 miliar," lanjutnya.
Load more