Lumajang, tvOnenews.com - Gunung Semeru (3.676 Mdpl) di Kabupaten Lumajang kembali terpantau mengalami erupsi pada Kamis (17/10/2024) sekitar pukul 07.41WIB.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Kamis, 17 Oktober 2024, pukul 07:41 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 800 meter di atas puncak (± 4476 meter di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah tenggara dan selatan," tulis Sigit, Kamis (17/10).
"Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 126 detik," tambahnya.
Sementara itu, selama periode pengamatan 16 Oktober 2024, pukul 00.00-24.00 WIB, secara visual Gunung Semeru terlihat jelas, kabut 0-I. Asap kawah tidak teramati.
Teramati pula16 kali letusan tinggi 300-800 meter dengan warna asap putih dan kelabu, condong ke arah barat daya dan timur laut.
"Guguran teramati satu kali dengan jarak luncur kurang lebih 1.500 meter ke arah Besuk Kobokan," terangnya.
"Hingga saat ini, tingkat aktivitas Gunung Semeru masih waspada atau level 2," ungkapnya.
Dengan status Gunung Semeru waspada atau level 2 ini, warga direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Disamping itu, warga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Serta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (wso/far)
Load more