"Ini debat Cawabup, bukan debat pasangan calon bupati, bilang saja gak berani," ujar salah satu pendukung Cawabup 02 Nurul Azizah.
Alasan Cawabup nomor Farida Hidayati mengajak Teguh Haryono naik ke atas panggung untuk ikut debat perdana karena Farida Hidayati mengacu pada Peraturan KPU (PKPU) nomor 13 dan Keputusan KPU (KKPU) nomor 1363.
Sementara Tim pendukung dari paslon nomor urut 2 mempertanyakan skema debat kepada KPU Bojonegoro saat pembacaan visi-misi paslon Teguh-Farida, yang mana Farida mengajak serta pasangan calonnya.
Reaksi protes dari Tim Paslon nomor urut 2 ke pihak KPU berdampak kegaduhan hingga ricuh. Para pendukung berdiri dan terbawa emosi. Aparat kepolisian langsung siaga diantara tim untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Menanggapi kejadian tersebut, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bojonegoro Robby Adi Perwira menyampaikan, pihaknya pada malam hari itu membuat debat publik untuk memfasilitasi kedua calon menyampaikan visi-misi ke publik.
"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, apabila acara pada malam hari ini tidak bisa berjalan lancar. Saya minta waktu 10 menit, kalaupun misal tidak bisa berjalan lancar, mohon maaf yang sebesar-besarnya acara pada malam hari ini akan saya hentikan," tutur Robby yang kemudian meninggalkan area lokasi debat.
Dengan tidak kondusifnya acara debat pertama tersebut, KPU Bojonegoro mengambil keputusan untuk menunda kegiatan ini, namun KPU Bojonegoro tidak menyampaikan kapan debat publik akan kembali digelar.
Load more