Berbagai program penanganan stunting telah dilakukan Pemkab Bojonegoro dengan gerakan memasyarakatkan makan ikan gerakan minum susu, makan daging dan telur. Selain itu juga pemberian makanan tambahan bagi balita stunting, ibu hamil dan ibu menyusui dengan masalah gizi serta intervensi bentuk pangan untuk balita dengan badan berat badan kurang.
"Kita telah berhasil menekan angka stunting menjadi angka 14,1%. Tentu angka ini adalah suatu capaian yang baik tetapi sekali lagi masih ada PR untuk kita terus menekan angka stunting di wilayah kabupaten Bojonegoro," ditegaskan Pj. Bupati Adriyanto.
PJ Bupati Adriyanto juga menyebutkan terkait infrastruktur ekonomi saat ini digenjot dalam rangka pemberdayaan UMKM seperti pelaksanaan pengadaan batik untuk seluruh ASN pameran-pameran kearifan lokal di setiap kecamatan, pembinaan pelaku ukm, fasilitas merk dagang serta kegiatan pekan batik se-Jawa Timur di samping itu di bidang pendidikan, Bojonegoro telah mempunyai program beasiswa pendidikan yang meliputi 10 sarjana perdesa yang sampai hari ini mencapai 1442 penerima beasiswa. Serta beasiswa RPL bagi penggiat desa serta program angkutan pelajar gratis. Pemkab juga memberikan BPJS dengan sasaran guru PAUD sebanyak 2513 guru dan 312 guru TK.
Pada peringatan HJB ke -347 tahun, Pj. Bupati Adriyanto menyampaikan ke masyarakat Bojonegoro bahwa Pemkab Bojonegoro telah merencanakan pendirian program studi di luar kampus utama Universitas Brawijaya dan pendirian Sekolah Taruna Pamong Pamong Praja di tahun 2025.
Pj. Bupati Adriyanto berharap dengan adanya sekolah dan kampus akan berdampak positif di bidang lainnya terutama perekonomian seperti tagline Bojonegoro Makmur Masyarakat Sejahtera. (dra/hen)
Load more