Surabaya, Jawa timur- Kota Surabaya kembali mengalami peningkatan penyebaran covid 19, dari data pemerintah kota Surabaya tercatat 486 warga Surabaya yang terkonfirmasi covid-19, data ini merupakan data dari awal Januari hingga awal Februari, sejak merebaknya varian baru omicron di tanah air.
Dengan peningkatan warga Surabaya yang terkonfrimasi positif covid-19 ini, walikota Surabaya meminta warga Surabaya untuk kembali meningkatkan kewaspadaan, dengan terus patuh terhadap penerapan protokol kesehatan, sehingga Surabaya tetap bertahan di level 1 PPKM, agar ekonomi warga tetap bergerak, terutama menjelang Ramadhan dan Idul Fitri ini.
“Saya berharap warga Surabaya untuk patuh prokes, terutama memakai masker saat beraktifitas. Terlebih rata-rata mereka yang terpapar Omicron ini orang tanpa gejala,” terang Eri Cahyadi, Walikota Surabaya.
Dari hasil kajian bersama para pakar epidemologi dan kesehatan, Eri menyebut bahwa varian delta sudah hampir tak ditemukan di Surabaya, namun diperkirakan 90 persen warga yang terpapar adalah varian omicron.
“90 persen warga yang terkonfirmasi positif covid ini adalah omicron, dan bisa jadi semua jenisnya adalah omicron, masih menunggu hasil laporan resmi dari lembaga terkait,” tambah orang nomor satu di Surabaya ini.
Mematuhi protokol kesehatan menurut Eri Cahyadi menjadi kunci utama untuk memutus rantai penyebaran covid 19. Mantan kepala BAPEKKO pemkot Surabaya ini khawatir, jika masyarakat jumawa, dan abai terhadap protokol kesehatan, Kota Surabaya berubah ke level 2 PPKM dan akan berdampak pada pengetatan berbagai sekktor, dan ekonomi akan kembali bergerak lambat.
“Saya Khawatirkan masyarakat terus abai, kita akan berubah ke PPKM level dua, jika 20 persen warga Surabaya terpapar covid 19. Yang akan terjadi berbagai kebijakan pengetatan kembali diterapkan, dan ekonomi warga pasti akan terganggu,” jelas Eri.
Untuk mengantisipasi penyebaran covid 19, pemkot Surabaya kembali menggalakkan imbauan protokol kesehatan kepada masyarakat, dengan kembali terjun ke masyarakat untuk sosialisasi. Tak hanya itu, tracing dan testing akan mebali di tingkatkan, serta percepatan vaksinasi, sebagai langkah pencegahan dan deteksi dini. (Syamsul Huda/rey)
Load more