Surabaya, Jawa Timur - Program Klinik BUM Desa Jatim kembali diselenggarakan dengan mengusung tema “Optimis Jatim Bangkit Melalui Penguatan Dewi Cemara (Desa Wisata Cerdas Mandiri dan Sejahtera) Berbasis BUM Desa”.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa secara resmi membuka program Klinik BUM Desa Jatim secara virtual melalui zoom cloud meeting, pada 2 Februari 2022. Khofifah menegaskan komitmen menjadikan Klinik BUM Desa Jatim menjadi salah satu pintu masuk proses penyejahteraan masyarakat desa.
"Apa yang telah kita lakukan beberapa tahun terakhir, kini tampak hasilnya. Menurut data BPS, penurunan kemiskinan di Jatim paling signifikan dibanding provinsi lain di Indonesia. Kita berharap tahun ini dapat turunkan kemiskinan di bawah satu digit," kata Khofifah, Rabu (2/2/2022).
Khofifah juga menyampaikan bahwa Pemprov Jatim baru saja menandatangani nota kesepahaman dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Salah satu poinnya mengenai penguatan program One Village One CEO yang diharapkan mampu mengidentifikasi keunikan yang dimiliki desa, dengan manajerial keterampilan yang lebih baik. Harapannya, program tersebut dapat mendorong sebuah desa berubah status menjadi desa maju mandiri.
"Program One Village One CEO saya harap dapat diintegrasikan dengan Klinik BUM Desa Jatim agar dapat mencapai hasil yang lebih maksimal," imbuhnya.
Program yang telah dilaksanakan oleh Pemprov Jatim bersama Yayasan Rumah Kita Sidoarjo, KIP Foundation dan Sampoerna untuk Indonesia sejak tahun 2019 tersebut, tahun ini hadir dengan format kolaboratif yang menyinergikan program kolaborasi Klinik BUM Desa dan program Dewi Cemara. Kolaborasi tersebut melahirkan inovasi suatu wadah pelatihan dan pengembangan bernama Akademi Desa Wisata (Demi Dewi).
Pada kesempatan tersebut, sekitar 500 pelaku dan pegiat desa wisata yang berasal dari 190 desa wisata berbasis BUM Desa, mengikuti Demi Dewi setelah melalui serangkaian proses seleksi.
Load more