LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Dr Hufron, SH., MH., Pakar Hukum Tata Negara dari Universitas 17 Agustus Surabaya
Sumber :
  • tvOne - sandi irwanto

Pakar Hukum Tata Negara Nilai Kabinet Gemuk Tidak Masalah asal Ada Sinkronisasi

Pakar Hukum Tata Negara di Surabaya menilai kabinet gemuk pemerintahan Prabowo Gibran tidak jadi masalah karena ada payung hukumnya.

Kamis, 24 Oktober 2024 - 14:29 WIB

Surabaya, tvOnenews.com - Pakar Hukum Tata Negara di Surabaya menilai kabinet gemuk pemerintahan Prabowo Gibran tidak jadi masalah karena ada payung hukumnya. Meski begitu, perlu ada sinkronisasi antar kementrian agar tidak terjadi tumpang tindih kewenangan.

Dr Hufron, SH., MH., Pakar Hukum Tata Negara dari Universitas 17 Agustus Surabaya menegaskan, secara yuridis, penambahan jumlah menteri ini sah menurut undang-undang nomor 61 tahun 2024 yang mengubah aturan sebelumnya tentang kementerian negara, Presiden memiliki hak menentukan jumlah kementerian sesuai dengan kebutuhan pemerintahan.

Hufron mengingatkan, bahwa meskipun secara hukum tidak ada masalah publik masih akan menilai efektivitas kabinet ini dalam menjalankan program-programnya. Tantangan seperti sinkronisasi dan tumpang tindih kewenangan bisa saja muncul dalam kabinet yang besar.

"Jadi, secara hukum tidak ada batasan jumlah menteri selama sesuai dengan kebutuhan Presiden. Ini disebut dengan rechtmatigheid van bestuur atau legitimasi hukum pemerintah," ujar Dr Hufron.

Baca Juga :

Meskipun begitu, banyak pihak yang mempertanyakan apakah kabinet yang besar ini mampu bekerja secara efektif. Istilah Doelmatigheid van bestuur atau asas kemanfaatan pemerintahan, menjadi penting dalam menilai efektivitas kabinet baru ini. Kabinet yang besar memang memungkinkan pembagian kerja yang lebih spesifik, namun di sisi lain juga membawa tantangan dalam hal koordinasi, sinkronisasi, dan biaya anggaran.

Menurut Dr Hufron, kabinet yang terdiri dari banyak menteri ini akan diuji dalam enam bulan pertama, terutama dalam hal apakah mereka dapat menunjukkan program-program nyata yang berdampak pada masyarakat luas. Salah satu kekhawatiran utama adalah kemungkinan terjadinya tumpang tindih kewenangan antar kementerian, terutama jika koordinasi dan sinkronisasi tidak berjalan dengan baik.

"Peningkatan jumlah kementerian bisa menimbulkan tantangan besar terkait dengan koordinasi, karena kementerian-kementerian yang baru dipecah harus memastikan tugas pokok dan fungsinya jelas. Jika tidak, kita akan melihat overlapping kewenangan yang dapat memperlambat pengambilan keputusan," tambahnya.

Koordinasi dan Tantangan Birokrasi

Tantangan lain dari kabinet yang besar ini adalah persoalan sinkronisasi antar kementerian, khususnya pada kementerian yang memiliki lingkup kerja yang mirip. Sebagai contoh, adanya pemecahan di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menjadi beberapa kementerian baru yang terfokus pada keamanan dan hak asasi manusia. Hal ini, menurut Hufron, harus diikuti dengan penajaman tugas dan fungsi masing-masing kementerian agar tidak terjadi tumpang tindih kewenangan.

Lebih lanjut, Hufron menekankan pentingnya sinkronisasi antara kementerian-kementerian yang berurusan dengan isu-isu serupa, seperti Kementerian Hukum dan Kementerian HAM. Jika tidak ada koordinasi yang jelas, pelaksanaan program-program strategis pemerintah bisa tersendat. Dalam konteks ini, asas Doelmatigheid van bestuur menjadi krusial, karena keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan akan diukur berdasarkan manfaat nyata yang dirasakan masyarakat.

Selain persoalan koordinasi, Dr Hufron juga menyinggung kemungkinan adanya persoalan anggaran dalam pengelolaan kabinet yang besar. Dengan bertambahnya jumlah kementerian, wakil menteri, dan badan-badan baru, beban anggaran negara juga meningkat. Hal ini bertentangan dengan semangat reformasi birokrasi yang mendorong pemerintahan yang ramping, lincah, dan efisien.

Namun demikian, pemerintahan Prabowo Gibran telah menegaskan bahwa kabinet besar ini bertujuan untuk memperkuat efektivitas pemerintahan dalam menghadapi tantangan global dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dalam hal ini, masyarakat dan para pengamat akan menunggu dan mengevaluasi apakah kabinet besar ini mampu menjalankan tugasnya dengan tangkas dan efisien.

Pada akhirnya, meski kabinet besar ini memberikan tantangan tersendiri, Presiden Prabowo yakin bahwa kabinet ini akan mampu mempercepat pelaksanaan visi dan misi pemerintah. Efektivitas kabinet akan diuji oleh hasil nyata yang dapat dirasakan masyarakat dalam beberapa bulan ke depan. (msi/gol) 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Hasil Survei Sebut Pasangan Ridwan Kamil - Suswono Menang Satu Putaran di Pilkada Jakarta 2024, Pendukung Sudah Yakin Menang

Hasil Survei Sebut Pasangan Ridwan Kamil - Suswono Menang Satu Putaran di Pilkada Jakarta 2024, Pendukung Sudah Yakin Menang

Lembaga survei Poltracking menempatkan pasangan Ridwan Kamil - Suswono dinilai mampu memenangkan perhelatan Pilkada Jakarta 2024 dalam satu putaran.
Bukan Sekadar Estetika: 6 Manfaat Tinggal di Rumah dengan View yang Memukau!

Bukan Sekadar Estetika: 6 Manfaat Tinggal di Rumah dengan View yang Memukau!

Homespot menjadi platform yang menghubungkan pembeli dan penjual yang membutuhkan layanan informasi terkait properti, termasuk rumah dengan pemandangan indah.
Kemenparekraf Beri Dukungan Dukungan Pengembangan Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di 24 Desa dari 12 Provinsi

Kemenparekraf Beri Dukungan Dukungan Pengembangan Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di 24 Desa dari 12 Provinsi

Sebanyak 24 desa wisata dari 12 provinsi di Indonesia menerima bantuan Dukungan Pengembangan Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (DPUP) 2024 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf). Penyerahan bantuan yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama ini merupakan bagian dari program berkelanjutan yang diinisiasi sejak tahun 2023.
Disangka Roti, Nelayan Karimun Temukan Sabu Sembilan Kilogram saat Mencari Kepiting

Disangka Roti, Nelayan Karimun Temukan Sabu Sembilan Kilogram saat Mencari Kepiting

Seorang nelayan di Karimun menemukan narkotika jenis sabu seberat 9,343 kilogram, saat mencari kepiting di Pulau Telunjuk Kabupaten Karimun, Kamis (24/10/2024).
Profil Adrian Gunadi, Bos Investree yang Diburu OJK hingga ke Luar Negeri

Profil Adrian Gunadi, Bos Investree yang Diburu OJK hingga ke Luar Negeri

OJK juga melakukan penelusuran aset Adrian Gunadi dan pihak-pihak lainnya pada Lembaga Jasa Keuangan untuk dilakukan pemblokiran sesuai perundang-undangan.
Sedari Awal Dikenalkan oleh Pratama Arhan, Ibu Mertua Seakan Sudah Punya Firasat Kalau Azizah Salsha Itu Orangnya...

Sedari Awal Dikenalkan oleh Pratama Arhan, Ibu Mertua Seakan Sudah Punya Firasat Kalau Azizah Salsha Itu Orangnya...

Sikap Azizah Salsha terhadap Pratama Arhan ternyata telah disadari oleh ibu mertuanya yakni Surati jauh sebelum keduanya melangsungkan pernikahan tahun lalu.
Trending
Zinedine Zidane Tolak Mentah-mentah Tawaran Jadi Pelatih Arab Saudi, Zidane: Jika Ada Media yang Menyebarkan Rumor...

Zinedine Zidane Tolak Mentah-mentah Tawaran Jadi Pelatih Arab Saudi, Zidane: Jika Ada Media yang Menyebarkan Rumor...

Rumor bahwa Zinedine Zidane akan bergabung dengan Arab Saudi jelang laga kontra Timnas Indonesia akhirnya terbantahkan. Sahabat dekat Zidane, mengungkapkan kalau
Timnas Indonesia U-17 Hampir Bernasib seperti Seniornya yang Dirugikan Wasit Timur Tengah saat Hadapi Bahrain

Timnas Indonesia U-17 Hampir Bernasib seperti Seniornya yang Dirugikan Wasit Timur Tengah saat Hadapi Bahrain

Timnas Indonesia U-17 hampir bernasib seperti seniornya yang menderita kerugian karena keputusan wasit asal Timur Tengah saat menghadapi Bahrain bulan ini.
Reaksi Media Kuwait usai Negaranya Dihajar Timnas Indonesia U-17 di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025, Singgung Matthew Baker sebagai Pemain...

Reaksi Media Kuwait usai Negaranya Dihajar Timnas Indonesia U-17 di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025, Singgung Matthew Baker sebagai Pemain...

Media Kuwait menyoroti kekalahan negaranya dari Timnas Indonesia U-17 di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025 hingga menyinggung bek andalan Garuda Asia, Matthew Baker.
AFC Dikabarkan Panggil Ahmed Al Kaf usai Gagalkan Kemenangan Timnas Indonesia atas Bahrain, Wasit Asal Oman Itu akan Diskors hingga Akhir Musim?

AFC Dikabarkan Panggil Ahmed Al Kaf usai Gagalkan Kemenangan Timnas Indonesia atas Bahrain, Wasit Asal Oman Itu akan Diskors hingga Akhir Musim?

Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dikabarkan memanggil wasit Ahmed Al Kaf usai dinilai mengagalkan kemenangan Timnas Indonesia atas Bahrain pada laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C.
Shin Tae-yong Akhirnya Panggil Elkan Baggott Lagi? Timnas Indonesia Beri Kode Ini, Katanya...

Shin Tae-yong Akhirnya Panggil Elkan Baggott Lagi? Timnas Indonesia Beri Kode Ini, Katanya...

Timnas Indonesia memberikan kode bahwa Shin Tae-yong kemungkinan bakal memanggil Elkan Baggott lagi pada FIFA matchday November nanti karena hal ini, katanya...
Segini Biaya Naturalisasi Warga Negara Asing, Termasuk Pemain Timnas Indonesia Sesuai PNBP 2024

Segini Biaya Naturalisasi Warga Negara Asing, Termasuk Pemain Timnas Indonesia Sesuai PNBP 2024

Segini biaya naturalisasi warga negara asing, diantaranya adalah pemain Timnas Indonesia yang sesuai dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) 2024 saat ini.
Kontroversi Ahmed Al Kaf Sudah Jadi Bahasan Dunia, Komentator Internasional Bingung dengan Tambahan Waktu yang Rugikan Timnas Indonesia

Kontroversi Ahmed Al Kaf Sudah Jadi Bahasan Dunia, Komentator Internasional Bingung dengan Tambahan Waktu yang Rugikan Timnas Indonesia

Wasit asal negara Oman, Ahmed Al Kaf, membuat bingung komentator internasional yang heran dengan tambahan waktu berlebihan hingga merugikan Timnas Indonesia.
Selengkapnya
Viral