Menurutnya, Kredit UMKM Jatim tahun 2019 – 2022, tumbuh 22,42% (yoy), meningkat dibanding triwulan Il/2022 sebesar 18,27% (yoy).
“Hal ini ditopang oleh peningkatan kredit modal kerja (KMK) maupun kredit investasi (KI) UMKM. Pangsa kredit UMKM terhadap total kredit perbankan di Jatim cenderung naik dari 27% tahun 2019 menjadi 31% pada 2022,” ucapnya
Sementara itu Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D, mengungkapkan pentingnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian Indonesia. Menurutnya, UMKM dengan omset di bawah Rp 50 miliar per tahun mencakup 99,9% dari seluruh jenis usaha di Tanah Air.
“UMKM menyumbang 57,3% terhadap PDB dan menyerap tenaga kerja, meskipun kontribusi terhadap ekspor nonmigas hanya 14,4%,” jelas Prof. Mudrajad.
Ia mencatat, total usaha di Indonesia mencapai 64.199.606 unit, menunjukkan betapa krusialnya sektor ini bagi ekonomi nasional.
Dalam paparan selanjutnya, Prof. Mudrajad menyoroti pertumbuhan kredit UMKM di Jawa Timur yang mencapai 22,42% antara 2019 hingga 2022. Angka ini meningkat dibandingkan triwulan II tahun 2022 yang tercatat sebesar 18,27%.
“Peningkatan ini didukung oleh kredit modal kerja (KMK) dan kredit investasi (KI) untuk UMKM. Pangsa kredit UMKM terhadap total kredit perbankan di Jawa Timur juga mengalami kenaikan dari 27% pada tahun 2019 menjadi 31% pada tahun 2022,” tuturnya.
Load more