Surabaya, Jawa Timur - Kondisi memilukan dialami balita 1,5 tahun Laila Fitriyah, yang bertempat tinggal di Jalan Tanjungsari Jaya Bhakti Nomor 57 Surabaya. Balita yang mengidap kelainan kelamin ganda sejak lahir ini tidak bisa segera ditangani secara medis karena kekurangan gizi.
Anak berkelamin ganda yang lahir dari pasangan Surahman (44) dan Yuliani (40) ini tinggal di rumah petak seluas 3 kali 3 meter
"Anak saya sejak lahir mengidap kelainan kelamin ganda sekarang usianya sudah 22 bulan namun belum bisa dilakukan tindakan operasi karena kurang gizi sehinga berat badanya tidak sesuai dengan usianya," tutur Yuliani dengan mata berkaca-kaca di rumahnya, Jumat (4/2/2022).
Sesaat setelah proses persalinan, diketahui Bayi Laila mengalami kelainan genetik dan sempat dirujuk ke RSUD Dokter Soetomo Surabaya untuk dilakukan perawatan intensif. Namun karena kondisi bayi yang belum stabil dan berat badannya menurun, belum bisa dilakukan tindakan operasi.
"Satu bulan pasca melahirkan Laila mulai menunjukkan gejala kurang sehat beberapa kali demam tinggi muntah muntah hingga tak mau minum asi,“ tutur Yuli.
Hasil Diagnosa tim dokter yang menanganinya, Laila tergolong dalam balita CAH (Congenital Adrenal Hyperplasia) yakni penyakit keturunan yang membuat penampilan fisik seorang wanita tampak lebih maskulin dengan ambigous genitalia.
Yuliani mengaku pasrah sambil berharap ada bantuan dari para dermawan untuk putrinya. Sejauh ini Dokter tidak berani mengambil tindakan operasi karena berat badan Laila masih kurang. Selain itu Surahman suaminya yang bekerja sebagai kuli bangunan hanya berpenghasilan Rp 100 ribu per hari.
"Bingung Pak jangankan untuk operasi buat makan saja kurang, bapaknya kerja kuli bangunan kadang kerja kadang di rumah menganggur," ucap Yuli lirih sambil menitikkan air mata.
Rosiani Ketua RT Tanjungsari Bhakti sejauh ini sudah mengupayakan untuk meminta bantuan kepada kelurahan, kecamatan, bahkan Pemkot Surabaya untuk membantu meningkatkan gizi Laila. Namun bantuan itu dirasa kurang mencukupi dan kini dirinya juga sedang mengupayakan untuk mendapat bantuan dari donatur lewat media sosial
“Saya laporan juga di puskesmas tidak ada tindak lanjut, dari dinsos apalagi, pak camat, pak lurah sudah berkunjung ke sini namun untuk bantuan yang direalisasikan sampai saat ini belum ada," kata Rosiani, (zainal azhari/act)
Load more