Jombang, tvOnenews.com - Nama KH. Bisri Syansuri, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan juga pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) asal Kabupaten Jombang, telah lama diusulkan untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.
Seperti yang diketahui KH. Bisri Syansuri dianggap memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan RI. Semasa hidupnya, Kiai tidak hanya dikenal sebagai ulama besar dan pendiri NU, tetapi juga sebagai pejuang kemerdekaan RI.
Salah satu kontribusinya adalah menjadi Komandan Markas Besar Ulama selama masa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Selain itu, pascakemerdekaan, KH. Bisri juga berjuang melalui jalur politik sebagai anggota DPR RI.
Keulamaan dan kharismatik Kiai Bisri bisa dilihat dari setiap hari, makam KH. Bisri Syansuri yang terletak di kompleks Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif, Denanyar, Jombang, tak pernah sepi dari peziarah. Ratusan orang datang untuk berdoa dan mengenang jasa-jasa ulama besar yang wafat pada 25 April 1980 ini.
Meskipun usulan gelar Pahlawan Nasional belum direspon, keluarga besar KH. Bisri tidak mempermasalahkan hal tersebut. KH. Abdussalam Shohib, atau yang akrab disapa Gus Salam, cucu KH. Bisri Syansuri, menyatakan bahwa bagi keluarga, KH. Bisri sudah dianggap sebagai pahlawan, baik bagi keluarga maupun umat Islam, khususnya warga Nahdliyin.
“Kami tidak mempersoalkan apakah Mbah Bisri diberi gelar Pahlawan Nasional atau tidak. Bagi kami, beliau sudah menjadi pahlawan sejak lama. Pahlawan bagi keluarga, bagi pesantren, bagi umat, dan tentunya bagi Nahdlatul Ulama," ujar Gus Salam saat ditemui dikediamannya di Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Minggu (10/11).
Menurut Gus Salam, setiap tahun usulan gelar Pahlawan Nasional untuk KH. Bisri Syansuri selalu diajukan kembali oleh para alumni Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar. Para alumni merasa bahwa KH. Bisri pantas mendapatkan pengakuan resmi atas jasa-jasanya dalam perjuangan bangsa. Namun, keluarga tidak terlalu memprioritaskan hal ini, karena bagi keluarga, gelar formal bukanlah yang terpenting.
KH. Bisri Syansuri lahir pada 18 September 1886 dan sepanjang hidupnya banyak memberikan kontribusi penting bagi negara dan agama. Para alumni Pondok Pesantren Denanyar berharap pemerintah pusat dapat segera merespon usulan ini, mengikuti jejak dua pendiri NU lainnya, yaitu KH. Hasyim Asy'ari dan KH. Wahab Hasbullah, yang telah lebih dulu dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.
“Bagi kami (keluarga) dengan segala jasa dan pengabdiannya, nama KH. Bisri Syansuri terus dikenang sebagai salah satu ulama besar yang berperan penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, terlepas dari ada atau tidaknya pengakuan resmi sebagai Pahlawan Nasional,” pungkasnya. (roi/far)
Load more