Jember, tvOnenews.com - Debat publik Pilkada Jember 2024 berlangsung saling sindir antar paslon nomor 1 dan 2 di Ballroom Cempaka Hotel. Debat mulai ramai terutama pada tema korupsi, kolusi dan nepotisme.
“Saat ini KPK sedang mengusut kasus dugaan korupsi dana bansos di DPRD Jawa Timur. Beberapa anggota DPRD Jawa Timur telah ditetapkan sebagai tersangka. Bagaimana Anda bisa meyakinkan masyarakat Jember bahwa Anda tidak terlibat dan akan menjadi tersangka seperti beberapa rekan Anda?,” tanya Hendy langsung kepada Fawait.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Gus Fawait menegaskan bahwa ia menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada aparat penegak hukum. Ia menekankan komitmennya untuk tidak menutupi ataupun melindungi siapa pun yang bersalah.
Fawait pun mengambil kesempatan untuk mengkritik kepemimpinan Hendy terkait kasus korupsi di lingkungan birokrasi Jember, terutama yang melibatkan Sekretaris Daerah (Sekda) Jember pada masa pemerintahan Hendy.
Kasus ini, menurut Fawait, mencatat sejarah karena untuk pertama kalinya di Jember, seorang Sekda aktif terjerat kasus korupsi hingga masuk penjara.
“Saya pastikan ketika saya memimpin, saya tidak akan mengorbankan anak buah hingga dipenjara seperti yang terjadi kemarin. Dalam sejarah Jember, dari dulu hingga hari ini, belum pernah ada Sekda aktif yang terlibat korupsi sampai dipenjara. Maka saya pikir, pemimpin yang baik adalah yang tidak mengorbankan anak buahnya,” ujar Gus Fawait dengan tegas.
Load more