Menurut Khotib peluang menyalip tersebut sangat mungkin terjadi dengan beberapa catatan. Pertama, Abdul Ghofur khususnya harus mampu mendongkrak salah satu hukum besi penting dalam pemenangan, yaitu tingkat pengenalan dan kesukaan.
Masalahnya, tingkat pengenalan Ghofur (75,1%) masih dibawah Yuhronur yang sudah 88,5%.
“Jika dalam waktu singkat ini Pak Ghofur mampu mendongkrak pengenalannya hingga kurang lebih sama dengan Pak Yuhronur, saya kira elektabilitas Pak Ghofur bisa di atas Yuhronur. Yang artinya, bisa mengalahkannya di Pilkada Lamongan kali ini,” jelasnya.
Khotib menambahkan peluang terbuka buat Ghofur juga tergambar dari pemilih yang berkategori strong supporters (pemilih militan yang tak berubah pilihannya) dan yang soft supporter (pemilih cair yang sudah memilih tapi bisa berubah dengan yang belum punya pilihan sama sekali).
“Dari data kami, angka soft supporternya masih sangat tinggi, yaitu 41,2%. Ini angka yang sering disebut sebagai lahan tak bertuan, yang masih bisa diperebutkan siapa saja. Artinya, siapa yang bisa mengambil angka soft supporter ini paling banyak, itulah yang akan memenangkan pertarungan,” jelasnya.
Pada bagian lain, Khotib juga memberi gambaran peluang tentang kompetitifnya para paslon di Pilkada Lamongan ini.
Load more