"Kami koordinasi dengan beberapa daerah untuk pemasaran telur lebih lancar lagi," katanya.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, Eko Susanto mengatakan swasembada pangan menjadi salah satu program prioritas nasional. Menurutnya, program swasembada pangan berkaitan dengan sektor pertanian dan peternakan.
"Di sektor peternakan ini yang terus kami lakukan mapping dulu, berapa populasi dan produksi hasil peternakan di Kabupaten Blitar baik di tingkat lokal maupun nasional," kata Eko.
Untuk itu, kata Eko, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar bersinergi dengan pemerintah pusat dan provinsi mengadakan pendampingan dan pelatihan agar populasi dan produksi peternakan meningkat. Eko menyebutkan, ada beberapa potensi di sektor peternakan di Kabupaten Blitar, diantaranya peternakan ayam ras petelur, ayam boiler, sapi potong, dan sapi perah.
Pada 2023, produksi ayam petelur di Kabupaten Blitar mencapai 141.027,4 ton per tahun dengan populasi ayam 15.926.411 ekor Produksi daging sapi 1.295,07 ton per tahun dengan populasi sapi 142.068 ekor. Produksi susu sapi mencapai 40.017,75 ton per tahun dengan populasi sapi perah 20.983 ekor. Lalu produksi daging ayam broiler mencapai 5.261,74 ton per tahun dengan populasi 6.263.907 ekor. Eko menjelaskan, produksi telur ayam ras di Kabupaten Blitar mensuplai sekitar 30 persen kebutuhan telur nasional.
"Produksi telur di Kabupaten Blitar memasok sekitar 30 persen kebutuhan telur nasional," ujarnya.
Menurut Eko, yang menjadi tantangan di sektor peternakan Kabupaten Blitar, yaitu terkait Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk itu, pemerintah harus terus melakukan pendampingan dan pelatihan terhadap SDM di sektor peternakan. Selain itu, pemerintah juga harus memberikan bantuan pembiayaan dan meningkatkan akses pasar di sektor peternakan.
Load more