“Kami tidak ingin demokrasi menjadi sulapan. Demokrasi harus berjalan sesuai prinsipnya,” tukasnya.
Sedangkan Anas Karno, Ketua Bapilu DPC PDIP Surabaya, pihaknya tidak khawatir dengan fenomena gerakan kotak kosong yang semakin masif di Kota Surabaya. Hal ini karena paslon petahana Eri Cahyadi–Armudji cukup berhasil dalam menjalankan program-programnya, sehingga hasilnya bisa disyaratkan masyarakat Kota Pahlawan.
“Kami sama sekali tidak khawatir dengan gerakan yang mengampanyekan coblos kotak kosong. Ini karena pasangan petahana Erji ini sudah sukses dengan program-programnya semasa menjadi wali kota dan wakil wali kota. Hasilnya juga banyak dirakasan masyarakat, seperti soal kesehatan da pendidikan semua itu dirasakan kita semua,” papar Anas Karno, politisi PDIP ini.
Karena itu, pihaknya cukup optimis menargetkan 80 persen suara untuk Erji dalam Pilkada Surabaya.
“Dengan capaian yang dilakukan paslon petahana, kami optimis target 80 persen suara itu cukup realistis,” pungkasnya.
Dengan digelarnya Dialog Terbuka “Demokrasi Tanpa Seleksi: Pemilihan Tanpa Pilihan” ini menegaskan perlunya penguatan sistem demokrasi, regenerasi partai politik, dan dukungan kepada calon independen. Dengan begitu, fenomena kotak kosong dapat dihindari, dan demokrasi Indonesia tetap berjalan sesuai amanat UUD 1945. (far)
Load more