“Kompetisi ini bertujuan untuk melatih kecermatan menghitung,dan menganalisis jenis masa tanah hingga struktur tanah, yang nantinya dapat diimplementasikan di dataran tinggi atau daerah rawan longsor, terang lelaki yang murah senyum ini.
Ketua panitia GEC 2024, Hana Nadifa menyebutkan, para peserta diberi tantangan untuk membangun dinding penahan tanah dengan potongan kertas karton atau puzzle, yang diharuskan dapat menahan berat atau masa dari tanah yang ditampung lebih dari 50 kilogram. Sedangkan penilaiannya adalah berdasarkan jumlah material bahan yang digunakan seminimalis mungkin m dengan hasil kekuatan struktur sekuat mungkin.
“Untuk penilaian kompetisi ini ada dua macam, pertama adalah mereka membuat desain dinding pendataan yang masih baru. Kemudian mempresentasikan di depan dewan juri. Setelah itu membuat bahan uji dan diuji. Hasil pengujian ini ada yang sampai mampu menahan beban 75 kg dengan kemiringan tingkat tegak dan dengan dinding vertical,” jelas Hana.
Sementara itu, Muhammad Ihsan Ekatama salah satu peserta dari Universitas Brawijaya Malang menjelaskan, untuk persiapan kompetisi GEC 2024 ini timnya telah melakukan sejumlah percobaan, dengan segala sppesifikasi dan metode yang berbeda.
“Agar kami siap mengikuti kompetisi ini kami telah melakukan 18 kali percobaan. Apa pun yang terjadi di sini kami sudah siap menunjukkan yang terbaik,” ujarnya.
“Untuk tantangan saya ialah spesifikasi yang sangat berbeda dari perkiraan kami dari tahun lalu, juga sangatlah di luar nalar. Jadi itulah, menurut saya yang utama untuk membuat sendiri tadi mencapai 90 kg, tapi tidak bisa dilanjutkan lagi karena menurut juri tidak beruntung. Kalau misalnya saya yakin selama pengalaman saya itu hingga 150 kg masih bisa kuat (menahan beban) dindingnya,” paparnya. (msi/gol)
Load more