Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyebut, dukungan bersama semua stakeholder pada program Asta Cita Presiden Prabowo serta upaya mencapai swasembada pangan yang sudah dicanangkan, swasembada pangan bisa diraih sebelum 2028.
"Kita pakai teknologi drone, irigasinya alatnya juga kalau dulu pakai cangkul, sekarang pakai mesin. Terus bibitnya varietas baru bibit unggul dari sebelumnya, sehingga produktivitasnya bisa tinggi, tahun lalu 2,2 juta produksinya sekarang 2,4 juta ton sehingga kita kurang 800 ribu. Kami percepat kalau produktivitasnya tinggi sehingga untungnya banyak, sehingga orang tanam lagi dan kita punya ladang baru sehingga bisa swasembada sebelum 2028," harap Zulkifli Hasan.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Bidang Pangan juga menyempatkan meninjau empat varietas benih tebu unggulan yang baru dirilis yakni PS Nusantara 081, PS Nusantara 082, PS Nusantara 083, dan PS Nusantara 084, kebun tebu unggulan P10T, melakukan penanaman tebu perdana serta menggunakan loko lori menuju lokasi acara.
Kegiatan ini dihadiri oleh Dirut SGN, Dirut Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN, Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Direksi Himbara dan Holding Pupuk Indonesia, serta perwakilan mitra petani tebu.
Sementara itu, rekrutmen Agripreneur Tebu yang dibuka oleh PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) beberapa waktu lalu dan menyedot 1.110 animo generasi muda yang mendaftar dalam waktu tiga hari setelah pendaftaran dibuka. Setelah dilakukan seleksi, dilakukan pengukuhan kepada 10 peserta terpilih dengan penempatan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah dalam rangkaian launching kick off Program Manis Rabu (20/11) di Lumajang.
Peserta yang telah terpilih akan mengelola mini estate dengan luasan kebun tebu 50 hingga 100 hektare. Program ini diinisiasi PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan Nusantara yang bergerak di bidang komoditas gula dan didukung Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI sebagai solusi untuk link and match antara isu produktivitas dan peran generasi muda dalam sektor pertanian. Program Inkubator Agripreneur Tebu ini menjadi terobosan dalam memberikan ruang bagi generasi muda untuk menjadi pionir dalam revolusi pertanian modern.
"Setelah wilayah Sragen, maka kami akan melanjutkan rekrutmen program Agripreneur Tebu untuk penempatan wilayah Madiun, Kediri dan Mojokerto," ujar Mahmudi Direktur Utama SGN. (wso/far)
Load more