“Seluruhnya juga berasal dari keluarga broken home. Sehingga minim perhatian dan pengawasan orang tua,” tegasnya.
Bahkan saat proses pemeriksaan empat remaja perempuan, Hepi menilai bahwa seluruhnya tidak memahami bahwa aksi perundungan yang mereka lakukan merupakan perbuatan tindak pidana.
“Menganggap hanya candaan saja. Mereka juga sengaja merekam tindakan tersebut untuk kebutuhan konten,” terangnya.
Sementara kondisi korban mulai berangsur membaik. Hasil visum menunjukkan tidak ada kekerasan fisik yang serius. Meski demikian, TA sempat mengalami trauma atas aksi perundungan yang dialami oleh teman-temannya.
“Pendampingan akan terus dilakukan bersama Dinas KBPPPA. Kami juga masih berupaya mencari keberadaan dua terduga pelaku, mohon doanya," tutupnya. (mhb/far)
Load more