Madiun, tvOnenews.com - Semakin parahnya dampak pemanasan global yang terjadi di berbagai negara sejak 5 tahun terakhir memaksa perhutani dari Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Madiun Jawa Timur kian gencar melakukan reboisasi di hutan produksi di sejumlah wilayahnya.
Selain itu, dengan gerakan menanam kembali lahan kosong dengan berbagai tanaman hutan, bisa menyumbang oksigen yang manfaatnya sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup di bumi.
Kajari Kabupaten Madiun, Oktario Hartawan Achmad yang sekaligus ikut terjun melakukan penanaman pohon di RPH Tambak Merang, BKPH Dagangan, Kabupaten Madiun, Kamis (5/12) pagi, mengaku pemanasan global yang terjadi saat ini dampaknya sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia di dunia.
Selain berdampak pada rusaknya ekosistem, pemanasan global juga berdampak pada matinya ekosistem hutan, sehingga oksigen dibumi juga terancam berkurang. Maka dari itu reboisasi ini sangat penting dilakukan dan harus mulai digalakkan sejak dini.
“Sangat urgent sekali ya, karena saat ini bukan hanya indonesia tetapi dunia sedang mengalami global warming, sehingga kekurangan oksigen, kemudian es mencair gara-gara panas, sehingga iklim bisa berubah sewaktu-waktu,” ujar Oktario.
Ditempat yang sama Administratur KKPH Madiun, Panca Putra M Sihite menambahkan bahwasanya tujuan utama dari reboisasi ini adalah melestarikan hutan, sehingga bisa menopang ketahanan pangan termasuk menyumbang oksigen bagi kehidupan di bumi.
Jenis tanaman yang ditanam ini beraneka ragam seperti Pohon Jati, Pohon Kayu Putih, Mahoni, Sengon, Sono, hinggan tanaman yang berfungsi menghasilkan buah buahan, seperti durian, alpukat dan mangga. Bahkan tahun ini pihaknya juga menyiapkan bibit sebanyak kurang lebih 1.050.000 bibit.
“Mudah mudahan bisa mendukung melestarikan hutan, dan tentu dalam rangka mendukung ketahanan pangan,” terang Panca Putra, usai Gerakan Sedekah Oksigen Penanaman Puluhan Bibit Pohon RPH Tambak Merang, BKPH Dagangan, Kabupaten Madiun,
Tercatat, KPH Madiun telah menanam tanaman kehutanan seluas 913,6 hektar. Sedangkan tahun 2023 kemarin mencapai 1.456 hektar. Selain reboisasi, Panca mengungkapkan, pengelolaan hutan juga melibatkan kelompok masyarakat desa sekitar, dengan melalui sistem kemitraan.
“Kami bermitra dengan kelompok masyarakat yang ada di desa. Kami tidak sendirian, ada perjanjian kerja sama,” imbuhnya.
“Kemitraan terhadap semua kawasan hutan di Kabupaten Madiun, seluas 31 ribu hektar. Kami kerjasama dengan masyarakat, badan usaha, berpartisipasi seluruh masyarakat dan stakeholder,” tutup Panca.
Diharapkan dengan gerakan menanam pohon yang masif di Kabupaten Madiun, baik itu di hutan maupun di rumah masing-masing maka bisa menjadi penyumbang oksigen bagi Provinsi Jawa Timur. (men/gol)
Load more