Diantara 17 orang tersebut, tidak terdapat nama Nurhasan, pimpinan padepokan tunggal jati Nusantara.
"Nurhasan belum kami periksa karena masih dirawat di rumah sakit. Namun, kami upayakan hari ini kami periksa atas ijin dokter," terang Komang.
Hasil pemeriksaan para saksi korban mayoritas menyatakan ritual tersebut bertujuan membuang sial, mencari berkah ratu pantai selatan dan kemakmuran hidup.
Sebelumnya, Minggu (13/2/2022) dinihari, 24 anggota padepokan Tunggal Jati Nusantara menggelar ritual di bibir pantai. Tiba-tiba ombak besar menggulung 20 korban, 11 ditemukan meninggal dunia sementara 3 luka-luka dan 10 lainnya selamat. (sinto/ade)
Load more