Tempat tersebut sederhana. Bangunan semi permanen dari bambu berbentuk gazebo. Dengan lokasinya di Gelora Bunga, Desa Sidomulyo.
Setelah memiliki tempat sendiri. Barulah pada tanggal 16 Juli 2016 berdirilah Sekolah Alam Ilalang yang merupakan transformasi dari bimbingan belajar yang ia pimpin.
"Nama Sekolah Alam Ilalang ini saya pilih bukan tanpa alasan. Tapi memiliki makna filosofis. Yaitu merindukan angin namun tak ikut arus karena akarnya yang kuat," tuturnya tegas.
Berbeda dengan sekolah non-formal lainnya. Dalam mengelola, Qoriatul juga menggandeng pihak ketiga atau donatur. Karena dia yakin sekolah akan lebih berkembang jika ada kolaborasi dengan pihak lainnya sebagi pendukung.
"Apalagi ada orang tua yang tidak mampu. Kami menggratiskan Sekolah Alam Ilalang ini. Begitu pula bagi orang tua yang berkecukupan, kami tidak mematok harga," ujarnya.
Untuk konsep, sesuai dengan nama di Sekolah Alam Ilalang, anak-anak diajarkan untuk mendapatkan pengalaman bersosialisasi. Baik dengan teman sebaya maupun dengan lingkungannya.
“Di sekolah, anak-anak dituntut kognitifnya. Sehingga di sini mereka bermain layang-layang, mancing, salat berjamaah, membaca, melukis, sampai presentasi,” katanya.
Load more