Lumajang, tvOnenews.com - Gunung Semeru (3.676 Mdpl) di Lumajang, kembali terpantau mengalami erupsi pada Sabtu (7/12) pagi. Berdasarkan laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, Yadi Yuliandi, erupsi terjadi pada pukul 06.06 WIB.
"Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Sabtu, 07 Desember 2024, pukul 06:06 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 800 m di atas puncak (± 4476 m di atas permukaan laut), " ungkap Yadi dalam laporan tertulisnya, Sabtu (7/12).
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 118 detik," lanjutnya.
Sementara itu, selama periode pengamatan dalam 24 jam terakhir, pada tanggal 6 Desember 2024, pukul 00.00 - 24.00 WIB,secara visual teramati 22 kali letusan dengan tinggi 300-800 meter, warna asap putih tebal kelabu condong ke arah utara -barat daya.
"Gunung dominan tertutup kabut," terangnya.
Sedangkan secara kegempaan, tercatat telah terjadi 86 kali letusan, 2 kali guguran, 18 kali hembusan, 1 kali tektonik lokal, 5 kali tektonik jauh, serta 1 kali getaran banjir/lahar hujan dengan amplitudo 10 mm, durasi 5.025 detik.
"Tingkat aktivitas gunung Semeru masih waspada atau level 2," pungkasnya.
Dengan tingkat aktivitas Gunung Semeru yang berada pada level 2 atau waspada ini, masyarakat diimbau agar selalu mematuhi semua rekomendasi yang telah dikeluarkan, diantaranya warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.
Disamping itu, warga tidak beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar), serta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (wso/gol)
Load more