Probolinggo, Jawa Timur - Stok minyak goreng di pasar tradisional Kota Probolinggo yang semakin menipis, membuat para pedagang maupun konsumen menjerit. Menanggapi hal ini pihak Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdaganan (DKUPP) Kota Probolinggo melakukan sidak di sejumlah pasar tradisional, salah satunya Pasar Baru Kota Probolinggo.
Inspeksi mendadak ini dilakukan guna mencegah oknum yang menimbun stok minyak goreng. Sementara itu, pihak DKUPP sama sekali tidak menemukan penimbunan minyak goreng.
Andri Gunawan salah satu pemilik toko distributor minyak goreng di Pasar Baru mengaku, bahwa dirinya hanya mendapat jatah satu kali saja dari minyak goreng subsidi.
"Memang saya pernah mendapat jatah minyak goreng subsidi, tapi hanya satu kali saja, dan itu juga tidak banyak, hanya dalam setengah hari saja sudah habis dengan harga 11.500 per liternya, kalau sekarang itu tong minyak stok saya sudah habis, ya mau gimana lagi," terangnya.
Perum Bulog bersama pemerintah Kota Probolinggo siap membantu agar tidak terjadi kelangkaan minyak.
"Kami harap agar masyarakat Kota Probolinggo tidak panic buying, kami usahakan stok minyak goreng dipastikan cukup," ujar Nur Huda, selaku Wakil Pimpinan Perum Bulog.
Fitriawati selaku Ketua DKUPP Kota Probolinggo menjelaskan, bahwa kelangkaan stok dari distributor pusat di Surabaya adalah penyebab dari kelangkaan migor curah maupun kemasan.
Load more