Juga fenomena kekinian tentang buzzer atau pendengung.
"Diharapkan hasil Bahtsul Masail bisa menjadi solusi di masyarakat. Salah satu yang kita bahas adalah masalah buzzer. Ini menunjukkan bahwa Bahtsul Masail selalu up to date. Selalu mengikuti perkembangan zaman," kata Gus Adib saat sambutan.
Bahtsul Masail, lanjut Gus Adib, merupakan ruh dari pesantren. Karena hal ini sebagai bentuk Khidmah dalam keagamaan kepada masyarakat.
"Hari ini yang duduk sebagai peserta, kedepan saya harap bisa duduk sebagai perumus," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum (YPPBU) H. M. Wafiyul Ahdi mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini dapat menghidupkan semangat kajian keilmuan di kalangan santri, khususnya di Bahrul Ulum Tambakberas.
"Tradisi kajian turats harus semakin dikuatkan, meskipun usia pesantren kita sudah mencapai dua abad dan akan memasuki abad ketiga. Semoga kegiatan ini mampu memberikan solusi hukum Islam yang relevan bagi masyarakat," ujar Gus Wafi sapaan akrabnya.
Gus Wafi juga menyampaikan pesan kepada para peserta untuk menjadikan hasil Bahtsul Masa'il sebagai referensi dalam menjawab problematika hukum yang dihadapi masyarakat.
Load more