"Dari hasil pemeriksaan petugas di lapangan, banyak warga yang terdampak banjir mengalami gatal-gatal. Ada yang mengalami diare sama batuk pilek, tapi tidak banyak," ujar Citra.
Dinas Sosial Kota Mojokerto, sejak awal terjadinya banjir, Sabtu (8/12) sudah mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan warga. Seiring bertambahnya jumlah warga yang terdampak, Dinas Sosial menambah jumlah dapur umum.
"Ada dapur umum induk yang ada di gedung PLUT (pusat layanan usaha terpadu), kemudian ada tiga titik dapur umum mandiri," ujar Choirul Anwar, Kepala Dinas Sosial, yang ditemui di Dapur Umum, Prajurit Kulon.
Dengan dibantu tenaga dari masyarakat potensi relawan, PMI, dapur umum menyiapkan 3024 bungkus nasi untuk warga yang terdampak banjir.
"Untuk pemberian makan, kita sesuaikan dengan tenaga kita untuk memasak. Sehari menyiapkan makan dua kali, pagi sama malam," ucap Anwar.
Sebelumnya, banjir terjadi di 3 kelurahan di Kecamatan Prajurit Kulon, sejak hari Sabtu. Namun air banjir ini meningkat hingga merendam ratusan rumah warga pada Senin malam, setelah wilayah Kota Mojokerto diguyur hujan lebat selama 5 jam lebih.
Tiga kelurahan yang terendam banjir, yakni, Kelurahan Pulorejo, Kelurahan Mentikan, dan Kelurahan Prajurit Kulon, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. (hfh/gol)
Load more