Lumajang, Jawa Timur - Upaya percepatan pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) bagi para penyintas bencana awan panas guguran Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, yang dimulai sejak tanggal 04 Januari 2022 hingga saat ini cukup memuaskan.
Hal itu disampaikan Kepala BNPB, Suharyanto, saat melakukan kunjungan kerja ke lokasi pembangunan huntara dan huntap, di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Senin (15/02/2022), bersama rombongan didampingi Bupati Lumajang, Thoriqul Haq.
“Sungguh luar biasa, dalam kurun waktu satu setengah bulan sebanyak 234 unit huntara dan 635 huntap telah berdiri,” ujar Suharyanto.
Suharyanto menambahkan, bahwa untuk huntap tersebut dibangun oleh BUMN dibawah koordinasi Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sementara untuk huntara, dibangun oleh berbagai lapisan masyarakat yang sifatnya sukarela atau menyumbang, sehingga agak lambat pengerjaannya.
“Tetapi, BNPB sebagai institusi yang bertanggungjawab terkait penanganan bencana, akan segera menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah pihak yang terlibat dalam pembangunan huntara, agar diketahui kebutuhan dan kekurangannya dan dipacu lagi, supaya lebih cepat lagi. Paling tidak menyamai pembangunan hunian tetap yang dilakukan oleh PUPR,” tambah Kepala BNPB.
Sesuai rencana, di lokasi seluas 81 hektare ini akan dibangun sebanyak 2007 unit hunian bagi para penyintas bencana awan panas guguran Gunung Semeru yang berasal dari berbagai dusun terdampak, diantaranya Dusun Sumbersari, Curah Kobokan, Kajar Kuning, Kamar Kajang, dan Dusun Kampung Renteng.
Di samping itu, di lokasi ini juga akan dibangun berbagai fasilitas umum berupa sekolah, tempat ibadah, fasilitas kesehatan, pasar, dan fasilitas umum lainnya. Dengan demikian, para penyintas Semeru ini bisa segera memulai hidup baru di tempat tinggal baru, yang rencananya akan diberi nama Bumi Semeru Damai, yang ditargetkan bisa ditempati pada pertengahan bulan Ramadhan mendatang. (Wawan Sugiarto/hen)
Load more